Saturday 26 April 2014

Menjadi Ibu Rumah Tangga atau Menjadi Wanita Karier ?

Menjadi Ibu Rumah Tangga atau Menjadi Wanita Karier?

Dua buah pilihan yang mungkin sama-sama berat. Sebagai seorang wanita yang sudah menikah dan mempunyai anak tentu saja harus bisa memilih dengan berbagai macam konsekuensi yang harus dihadapi. Mau menjadi full time mommy atau mau berkarir menurut saya semua sama, sama-sama keluarga lah yang menjadi nomor satu.


Sebagai seorang ibu, jelas tidak bisa melepas perannya dalam hal mengurus rumah tangga. Yaitu mulai dari melayani anak-anak dan suami, sampai mengurus keperluan rumah tangga yang lain seperti: antar jemput anak-anak sekolah, belanja, beres-beres rumah, memasak dll.



Semua itu mungkin akan terhandle dan beres jika kita menjadi full time mommy. Tapi apa yang terjadi ketika seorang ibu harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga atau bahkan memang sudah menjadi pilihan hidupnya menjadi wanita karier? Ada sebagian dari pekerjaan ibu yang harus dilimpahkan mungkin dengan adanya ART (Asisten Rumah Tangga), atau berbagi tugas dengan suami tercinta.


Yang jelas apapun keputusan seorang ibu untuk bekerja atau tidak, semua memiliki konsekuensi, dan konsekuensi itulah yang harus ditanggung oleh seorang ibu sesuai dengan keputusannya. 


Ada beberapa ibu yang memutuskan untuk bekerja online dari rumah saja misalnya dengan alasan masih bisa mengawasi anak-anak. Hal ini juga mengandung beberapa konsekuensi antara lain : harus bisa membagi waktu antara bekerja dan mengurus rumahtangga. Karena meskipun kata-katanya sederhana, bekerja dari rumah, bekerja ya bekerja, harus tetap profesional. Kita harus pintar-pintar membagi waktu. Misalnya : bagi yang punya bayi bekerja saat si baby sedang tidur, bagi yang punya anak-anak usia sekolah bekerja pada saat mereka sekolah, atau saat malam hari saat semua anggota keluarga sudah tidur. Capek? Memang capek, karena kita sudah memutuskan bekerja dari rumah, sementara anak-anak dan suami tetaplah yang utama.


Untuk ibu yang bekerja di luar atau bekerja di kantor juga harus meluangkan waktu untuk memperhatikan anak-anak dan suami. Luangkan waktu untuk menyediakan sarapan untuk mereka, atau minimal menemani mereka sarapan. Jika setiap hari ibu cenderung pulang malam mungkin bisa menanyakan kegiatan anak-anak pada siang harinya. Mengobrol ringan dengan anak-anak dan suami tentu saja akan sedikit menggantikan waktu yang terbuang seharian ketika ibu berpisah dengan mereka. Jangan lupa selalu berkomunikasi, meskipun sekedar sms-an, bbm-an, whatsapp-an dll. Kata-kata sederhana yang kelihatannya sepele merupakan sebuah motivasi yang besar untuk orang-orang yang kita cintai. Seperti kata-kata: "sudah makan sayang?" , "I love You", " 'met pagi sayang", dll


Jadi apapun pilihan ibu, bekerja atau tidak, bekerja di rumah atau di luar rumah, masing-masing mempunyai konsekuensi yang harus ditanggung dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Apapun keputusan ibu, nomor satu tetep keluarga dan suami tetap menjadi imam di suatu rumah tangga.


Semoga tulisan sederhana saya ini bisa sedikit memberi semangat untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik. Karena apapun keputusan kita, kita harus menghadapinya dan menjalani semua konsekuensi yang diakibatkannya.


Salam semangat :)

Lidah Memang Tidak Bertulang

Semangat Pagi Sahabat !!!

Hari ini tiba-tiba saya ingin menulis tentang lidah. Eitts ini gak ada hubungannya dengan makanan yaa seperti semur lidah sapi, lidah sapi bumbu pedas apalagi, hehe. Pagi-pagi ngomongin makanan sulrppph yummy.


Beberapa waktu yang lalu saya sedikit agak tersinggung dengan komentar teman saya di status facebook saya, padahal saat itu konteksnya mungkin kita sedang bercanda. Tapi karena bercandanya keterlaluan jadi sedikit membuat hati panas. Saya tidak akan menulis kata-katanya di sini, karena sama saja dengan ngomongin orang lain kan. Dan kita nanti yang malah jadi negatif.


Jadi lidah yang saya bicarakan disini adalah kata-kata atau ucapan yang keluar dari mulut kita. Bisa jadi apa yang kita katakan membuat orang tertawa karena lucu, membuat orang menangis karena terharu, membuat orang marah karena tersinggung. Jadi benar ya kalau dikatakan lidah itu lebih tajam dari pisau belati. Bahkan hanya karena tersinggung atas ucapan orang lain, seseorang bisa melakukan tindakan kriminal. Naudzubillah!



Ada pepatah mengatakan diam itu emas. Tapi menurut saya semua itu kok harus ada batasan-batasannya. Seandainya kita diam saja melihat sesuatu yang tidak sewajarnya, sesuatu yang melanggar norma misalnya, apakah kita juga akan diam saja? Apakah masih dikatakan bahwa diam itu emas? Tentu saja tidak. Malah tidak wajar jadinya. Kalau kita emosi karena merasa martabat kita diinjak-injak ya wajarlah kalau kita marah. Semua itu masih manusiawi kok, asal masih dalam batas-batas kewajaran.


Tapi ada lho teman saya yang mempunyai pribadi kalem. Sangat kalem bahkan. Diolok-olok cuma diam, dilecehkan cuma diam, dimaki-maki juga diam. Sampai-sampai saya berpikir,"apa orang ini gak punya emosi ya?". Tapi teman saya itu malah bilang, "sudahlah, ngapain kita marah, gak ada gunanya. Biarin aja mereka marah, yang rugi juga mereka sendiri, ntar kalo kena penyakit darah tinggi juga derita mereka sendiri." Saya sampai tidak habis pikir, kok ada ya orang seperti itu?


Dari cerita saya di atas, akhirnya saya mengambil kesimpulan. Hidup ini sangat kompleks. Setiap hari harus bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam permasalahan yang mereka hadapi. Dan tidak selamanya kita bisa minta orang lain untuk selalu mengerti apa yang kita mau. Kadang-kadang kitalah yang harus mengerti mereka. Jangan menjadi pribadi yang egois. Ketika kita mengalah, bukan berarti kalah kok. Ketika kita diam, bukan berarti kita mau diinjak-injak. Redam emosi, lapangkan dada, biarlah otak sehat kita yang berbicara. Ini memang tidak mudah, tapi kalau ada niat dan ingin menjadi pribadi yang positif tidak ada salahnya kita belajar mengendalikan emosi, sehingga kita bisa menjaga lidah kita agar yang keluar dari mulut kita hanya kata-kata yang baik-baik saja. Setuju?


Ada kata-kata bijak yang selalu saya ingat, "saat kamu marah, sebaiknya kamu diam dan jangan mengambil keputusan".

Kata-kata dan keputusan yang kita ucapkan dalam kondisi emosional pasti tidak baik dan akan berakibat tidak baik pula. Jadi kalau memang kita mau menjadi pribadi yang baik harus mau belajar sabar, tawakal, dan ikhlas. Berat ya? Iya. Tapi pasti bisa!

Bagaimana jika hal ini terjadi di dunia online?
Yang saya lakukan di media sosial seperti facebook misalnya, biasanya jika saya tersinggung dengan salah satu komen adalah saya tetap mengetik (kadang dengan emosi) panjaangg sambil marahhh, trus saya baca berulang-ulang, saya edit-edit, habis itu saya hapus. Gak jadi tekan enter, atau submit. Hehehe. Itulah cara saya meredam emosi. Karena di internet atau di media sosial khususnya, semua adalah konsumsi publik. Kita harus branding image positif. Dan kita mau nyari teman-teman yang positif juga kan?

Oke jangan buang-buang waktu kita yang tidak panjang ini dengan hal yang sia-sia. Caiyo selalu bersemangat untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan mencari teman-teman yang baik pula. 

Salam :)

Thursday 24 April 2014

Siapakah Motivator Terhebat?

Motivasi adalah 'makanan' sehari-hari yang harus kita santap, agar hidup kita lebih bersemangat dan lebih bisa berpikir positif. Bayangkan seandainya kita menjalani hidup ini tanpa motivasi, yang ada hanya bermalas-malasan dan selalu berpikiran negatif terhadap sesuatu hal.

Para motivator terkenal seperti Andrie Wongso, Mario Teguh, Tung Desem Waringin, Hingdranata Nicolay, Bong Chandra, Krishnamurti, James Gwee, dan lain-lain. Mereka dengan kata-kata atau tulisan-tulisan motivasinya mampu membuat kita yang bermalasan menjadi rajin kembali, membuat kita sedang kecewa atau putus asa kembali mempunyai harapan, dan yang terpenting adalah bisa mengubah mindset kita yang semula negatif bisa menjadi positif. Tapi kadangkala perubahan itu terjadi hanya sesaat.


Tapi tahukah sahabat siapakah motivator terhebat dari yang paling hebat?

Jawabannya adalah diri kita sendiri. Yup benar sekali.


Satu contoh dengan motivasi: "Gak khawatir, kan ada Allah"

Sahabat bayangkan betapa mudahnya mengucapkan kata-kata itu di saat kita dalam kondisi normal, dalam kondisi sedang tidak ada masalah, dalam kondisi lahir batin kita fine-fine aja. Apa ya bener hanya dengan mengucap kalimat itu tanpa penghayatan yang mendalam kita bisa dengan ringan kaki melangkah?
Jawabannya tentu saja tidak.

Harus ada kekuatan hati yang luar biasa agar kata-kata motivasi itu tidak berhenti hanya di bibir saja. Harus ada motivasi yang luar biasa dari diri sendiri, harus ada keyakinan yang kuat bahwa pertolongan Allah sangat dekat, harus bisa berpikiran positif jika ternyata apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, harus ikhlas dan sabar jika memang masih gagal. Artinya dengan sebaris kata "Gak khawatir, kan ada Allah" konsekuensi dari kalimat motivasi itu sebenarnya sangat berat. Maka dari itu sehebat apapun kalimat motivasi dari oranglain, tetaplah diri sendiri menjadi motivator terhebat.


Yuuk mari sahabat, kita selalu sarapan motivasi setiap hari, agar hidup kita lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan oranglain.

SEMANGAT!!!!!

Monday 21 April 2014

Dari Mana Sumber Kebahagiaan Itu ?

Hari ini saya buka Facebook. Memang kegiatan setiap hari saya tidak lepas dari dunia online. Baik via netbook maupun via BB. Tapi saya juga bukan termasuk golongan maniak online, yang dikit-dikit buka gadget, dikit-dikit harus dikejar-kejar pekerjaan online. Karena prinsip saya, melakukan sesuatu hal itu tetap ada batas-batasnya. Artinya semua itu ada porsinya.

Seperti saat ini saya sedang bikin orderan Oriflame, bantuin downline saya bayar orderan ke Oriflame, ngajarin downline saya merekrut. Tab di neetbook saya bisa buka 10 tab sekaligus hehe. Yaa inilah yang namanya multitasking. Suatu saat nanti saya juga akan share tentang bagaimana kita bisa mendapatkan penghasilan dari facebook.

Kembali ke 'Hari ini saya buka facebook yaa' :p
Saya buka-buka timeline, cek inbox, notifikasi, sekilas saya tertarik dengan quote dari mbak Farah Quinn yang berbunyi :
" The happiest people don't have the best of everything, 
They just make the best for everything "

Bisa dilihat disini yaa:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152133860083292&set=a.380667053291.163737.43249743291&type=1&theater


Kata-kata ini sangat sering saya baca di fan page - fan page facebook para motivator terkenal.Menurut saya, kebahagiaan itu bukan berasal dari luar dan harus dicari-cari. Melainkan, kebahagiaan itu berasal dari dalam diri kita sendiri. Bagaimana kita menyikapi apa yang sudah kita dapat. Bagaimana kita berusaha bersyukur terhadap apa yang kita dapat. Dari hal yang paling kecilpun kita harus bersyukur. Bahkan dari sesuatu yang tidak enakpun kita tetap bisa mencari celah untuk bersyukur.

Yuk mari kita menjadi pribadi yang positif. Menjadi pribadi yang selalu mau belajar dan belajar. Termasuk belajar bersyukur sehingga kita akan selalu merasa bahagia. Karena memang bahagia itu berasal dari dalam diri kita sendiri. Jadi harus diciptakan, bukan dicari.


Oke sekian dulu sahabat. Saya masih harus lanjutin beres-beres rumah nih. Nanti siang masih harus jemput Adik pulang sekolah dan lanjut dengan mengajar.

Selamat beraktifitas. Semangat Pagi :D


Sunday 20 April 2014

Hai Salam Kenal

Assalamualaikum,

Hari ini adalah hari Minggu, 20 April 2014

Hari dimana saya membuat blog ini dan maunya sih nanti mau rajin-rajin posting, kalo gak males yaa hehe

Sebenernya saya sudah punya web sih, cuma webnya pake wordpress dan berbayar. Dan web itu bukan web pribadi melainkan web untuk keperluan bisnis saya. Bisnis? Yup bisnis online. Iyaa sebenernya sih bisnisnya bisnis offline, tapi bisa dikerjakan secara online. Kapan-kapan saya akan membahas lebih detail bisnis saya itu. Bisnis Oriflame bersama d'BC Network.

Hari ini adalah hari istimewa juga lho, yaitu hari ulang tahun suami saya. Cuma beliaunya gak mau diekspose, yaa sudah gak usah diposting dimana-mana termasuk di semua socmed, hehe. Tadi hanya ucapin via bbm dan telpon saja, tentu saja dengan banyak ucapan doa-doa yang baik-baik. Aamiin semoga Allah mengabulkan.

Sepertinya sekian dulu postingan awal saya, insyaAllah postingan kedua akan segera menyusul. Yang jelas tujuan saya membuat blog ini adalah untuk sharing dan berbagi ilmu. Syukur-syukur jadi punya banyak teman.

Oke sampai ketemu lagi yaa. Ini juga saya sedang nemenin si Adik mengerjakan pr-nya.

Wassalam,