Saturday 27 September 2014

Ony, sang Penghafal Nomor Handphone Mama

Saya yakin, di era digital ini banyak orang yang menggunakan lebih dari satu handphone (hape). Atau minimal memakai hape dengan dual card. Bahkan ada juga yang memiliki hape sebanyak operator yang ada di Indonesia. Dari satu atau sekian banyak nomor hape yang kita punya, tidak jarang kita lupa atau bahkan tidak hafal nomornya. Hayo ngaku... :p

Alasannya banyak, bisa karena nomor hape yang mencapai 12 digit, atau karena kartu kita lebih dari satu. Belum lagi harus menghafal nomor hape orang-orang terdekat kita. Kadang kita merasa kesulitan menghafalnya, kecuali kalau kita memakai nomor cantik.

Keuntungan menghafal nomor hape
Saya pribadi pakai dua hape dan dua nomor aktif, saya hafal nomor kartu keduanya. *bangga hihi* 
Yang saya lakukan dalam menghafal adalah dengan menghafal 3 digit demi 3 digit berikutnya. Pelan-pelan, yakin pasti bisa, dan dihafalin terus. Hasilnya saya bisa hafal di luar kepala. 
Keuntungannya banyak banget lho bisa hafal nomor hape sendiri, seperti kalau ketemu temen lama dan mau tuker-tukeran nomor hape, mau beli pulsa tinggal sebutin saja, kalau mau isi data yang memerlukan nomor hape juga tidak kesulitan.

Yuk mari dihafalkan nomor hape masing-masing. Ada yang bilang, "ah gak penting itu? kan bisa lihat di kontak hape".
Coba bayangkan seandainya Anda berada pada posisi yang sangat mendesak, dimana Anda diminta nomor hape Anda untuk sebuah konfirmasi penting, eh tiba-tiba hape Anda mati karena lowbat, atau hape Anda ketinggalan, atau blackberry Anda tiba-tiba hard restart sendiri, atau kemungkinan-kemungkinan yang lain. Nah lho! Apa iya Anda mau buka address book? Kayaknya sudah jarang ya orang yang membawa buku alamat kemana-mana.
Jadi yuk mari kita hafalkan nomor hape kita masing-masing, minimal satu nomor saja kalau tidak sanggup ngafalin banyak nomor.

Si Ony yang hafal nomor hape Mama
Hai, namaku Ony :D
Kebiasaan saya ini ditiru oleh Ony, anak kedua saya. Dia berusaha keras menghafal kedua nomor hape saya dan dia berhasil. Hal ini sangat menguntungkan kami, karena sedikit mengurangi kekhawatiran saya pada saat kami sekeluarga sedang bepergian ke suatu tempat misalnya. 

Dulu sewaktu anak-anak saya masih kecil, saya selalu mengenakan anak-anak saya kalung yang berisi nama mereka yang dilengkapi nomor hape saya dan suami. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Karena biasanya saat berada di keramaian, ada kemungkinan anak terlepas atau terpisah, namanya juga anak-anak, kadang mereka tidak bisa diam.

Sejak saya bekerja di rumah dan mengajar freelance di sebuah bimbel, waktu saya lebih banyak di rumah. Ketika anak-anak pulang sekolah biasanya saya menyambut mereka pulang, kecuali yang paling kecil, karena memang saya yang antar-jemput ke sekolahnya. Tapi ada saat manakala saya tidak di rumah ketika mereka pulang, si Ony lah yang biasanya menelepon saya menanyakan saya sedang dimana dan nanti pulang jam berapa. Bahkan terkadang ada saja sesuatu yang dipesannya, makanan atau minuman kesukaannya. Yang terakhir ini modus ya, hihihi.

Saya bangga anak saya hafal nomor hape saya, dan yang paling penting adalah saya merasa lebih aman dan nyaman ketika kami sedang bepergian. Karena jika dia terpisah dengan kami dia bisa minta tolong Pak Polisi untuk menghubungi saya.

Semoga bermanfaat ya :)
*****

Monday 22 September 2014

Kebo Nusu Gudel


"Kebo nusu gudel"
(Kerbau menyusu kepada anaknya)
yang artinya
Wong tuwa njaluk wuruk marang wong enom
(Orangtua yang belajar kepada anaknya)
(Orang tua yang belajar kepada anak muda)
(Seorang guru yang belajar kepada muridnya)
Keterangan: gudel = nama anak kerbau dalam bahasa Jawa


3 tangan kecil itu adalah tangan anak-anak saya,
dari merekalah saya banyak belajar

Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya anak mudalah yang harus belajar kepada orang tua, bisa orangtua (bapak/ibu) kita atau orang yang usianya lebih tua dari kita. Karena orang tua terlahir lebih dahulu dan sudah merasakan asam garamnya kehidupan, lebih banyak punya pengalaman, maka sudah seharusnya jika orang tua adalah suri tauladan yang baik bagi anak muda. Biasanya apapun yang diucapkan dan dilakukan oleh orang tua akan selalu dianggap benar. Dalam menyampaikan pendapat pun biasanya pendapat orang tualah yang selalu dianggap benar, sedangkan pendapat anak muda dianggap pendapat anak kemarin sore yang belum berpengalaman.

Tapi jangan dilupakan satu hal, orang tua juga manusia. Sudah menjadi kodrat manusia, mereka adalah makhluk yang tidak pernah lepas dari khilaf dan alfa. Orang tua memang lebih berpengalaman, namun tidak bisa dipungkiri bahwa orang tua tidak selamanya benar. Begitu pun dengan anak muda, tidak selamanya pendapatnya tidak dihargai.

Di era demokrasi ini, sebaiknya sejak dini anak muda sudah dididik untuk bisa menyampaikan pendapatnya, agar ketika dewasa bisa menjadi pribadi yang lebih terbuka, pribadi yang bisa berkomunikasi dengan baik. Betapa damainya dunia ini jika jalur diplomasi lah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, dimana semua pihak bisa menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendaknya. Kesepakatan yang bisa diterima dengan lapang dada, dan semua pihak bersedia menjalankan hasil mufakat dengan ikhlas dan bertanggungjawab.

Sebenarnya, jika kita mau lebih membuka hati, belajar itu bisa dari siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tidak harus selalu yang muda dianggap "anak bawang" yang tidak tahu apa-apa. Padahal bisa jadi banyak ide cemerlang yang berasal dari anak muda. Begitupun dengan orangtua, tidak selamanya orangtua harus memaksakan kehendaknya kepada anaknya. Karena anak itu hanya titipan Tuhan, dimana kita tidak bisa membentuknya dengan sebuah paksaan. Kita sebagai orangtua hanya bisa mendidik dengan baik, kemudian memberikan arahan yang baik, dan memberikan contoh yang baik, selebihnya biarlah Tuhan yang bekerja.

Di keluarga kecil kami contohnya, saya dan suami banyak sekali mengambil hikmah dengan belajar dari anak-anak kami. Begitu banyak pelajaran hidup yang kami dapat dengan lahirnya anak-anak kami. Pada saat ada kesempatan mengobrol dengan anak-anak, kami menekankan bahwa kami sebagai orangtua akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anak sesuai kemampuan kami. Kami akan memberikan contoh yang baik, tetapi jika ada yang jelek mohon jangan ditiru. Kami hanya manusia biasa yang berusaha berbuat baik dan memberi contoh yang baik. Hanya saja terkadang teori lebih mudah diucapkan tetapi berat untuk dilakukan. Ada saja kendala di setiap langkah baik kita.

Di satu sisi anak-anak belajar tentang kehidupan dari kami kedua orangtuanya karena kami lebih berpengalaman, namun di sisi lain kami belajar dari anak-anak kami untuk lebih meningkatkan kebaikan dan kualitas perilaku kami yang pada akhirnya juga untuk mengembangkan kualitas perilaku anak-anak kami nantinya.

Sebagai contoh, pernah suatu ketika Ony (anak saya nomor dua) tiba-tiba bersikap uring-uringan, suka memarahi adiknya bahkan terkadang membentak. Akhirnya saya harus introspeksi diri, mengapa anak ini jadi berperilaku seperti ini. 

Ternyata tanpa saya sadari, terkadang saya suka berbicara dengan nada tinggi kepada mereka pada saat mereka membuat saya jengkel. Akhirnya saya harus bertekad untuk mengubah sikap jelek saya ini, dan harus berusaha mengurangi kecerewetan saya yang kalau sudah mengomel sulit berhenti ini. *ngaku dosa saya O:)* 
Saya harus belajar untuk lebih bisa mengendalikan diri saya, terutama mengendalikan diri saat saya sedang marah. Sedikit demi sedikit usaha saya berhasil, sekarang Ony kalau marah sudah tidak temperamental lagi.

Ternyata anak melihat dan merekam apa yang kita lakukan, dan secara langsung mereka akan menirukan apa yang mereka lihat tadi. Sebagai orangtua, saya harus lebih peka dan mau membuka diri. Saya masih harus banyak belajar dan belajar terus setiap hari.

Mulai sekarang, jika ada sesuatu yang terjadi dengan anak, pertanyaan pertama yang saya ucapkan adalah, "apa yang sudah saya lakukan?". Itulah bentuk belajar saya dari anak-anak saya. Tidak perlu malu mengakui kalau memang kita harus banyak belajar dari mereka. Jadi tidak perlu malu menjadi "seekor kerbau" yang menyusu kepada gudel (anak) nya. 

Friday 19 September 2014

Belanja dengan Permen Kembalian

Sumber: disini
Baca potongan percakapan yang ada di selembar komik Mak Irits saja (seperti gambar di atas) sudah bikin ngakak, apalagi kalau beli dan baca bukunya secara full ya? Dijamin bisa tertawa terpingkal-pingkal sambil ngelus dada karena cerita si Mak Irits ini selalu bikin gemes. Ini orang ngiritnya kebablasan, hahaha.

Kejadian seperti gambar di atas pernah aku alami lho, cuma gak sebegitunya, masak kembalian permen bisa untuk beli minyak goreng sama telur :p

Ceritanya begini, tujuhbelas tahun silam, ketika saya masih single dan masih menjadi seorang wanita bekerja kantoran, karena rutinitas pekerjaan yang saya jalani dari Senin sampai Sabtu, Minggu pun terkadang masuk, membuat saya kadang-kadang stress (baca= butuh sedikit refreshing). Karena saya tinggal di Bali (saat itu) biasanya refreshingnya adalah pergi ke tempat-tempat wisata yang belum pernah saya kunjungi, seperti ke Sanur, Kuta, Sukawati, Kintamani, Besakih, Nusa Dua, sesekali ke Singaraja atau Bedugul, itupun bareng teman-teman kantor, karena saya di sana adalah perantau dan tidak punya komunitas lain selain teman kantor. Yah, agak kuper-kuper gitu.

Tapi untuk acara me time, saya memilih untuk sekedar nonton televisi saja di kos, atau memilih jalan-jalan di seputaran kota Denpasar. Aktifitas yang paling sering saya lakukan adalah ngemall. Tempat yang saya pilih adalah Matahari, Ramayana, atau sekedar belanja di Tiara Dewata. Saya jalan-jalannya hanya sendirian lho, maklum belum punya pacar, hehe. Kadang-kadang bareng teman kantor juga sih, teman cewek, cuma seringnya ya jalan sendirian. Biasanya saya hanya berkeliling dan melihat-lihat saja, entah itu baju, tas, kaset (kaset yang masih pakai pita yang digulung ituh :p, kelihatan banget jadulnya), atau barang-barang lainnya. Dan biasanya pula, pasti ada aja barang yang kebeli, maklum pada saat itu saya masih sendiri dan belum begitu banyak anggaran. Beda dengan kondisi sekarang, semua anggaran harus sudah mulai ditata di awal bulan biar tidak defisit di akhir bulan. Persis sama konsep hidupnya Mak Irits (peace ya Mak). Sekalian curhat ini, hihihi.

Lanjut yaa ceritanya...
Tempat belanja favorit saya ya di Tiara Dewata itu. Tiara Dewata adalah nama sebuah supermarket dan department store yang dilengkapi sarana mainan dan pujasera yang lengkap dan berlokasi di Denpasar. Konon pemiliknya berasal dari Malang, Jawa Timur. Di sini, setiap kita belanja selalu mendapat reward berupa poin untuk pembelanjaan dengan kelipatan nominal tertentu, yang nantinya poin-poin itu bisa ditukar dengan hadiah-hadiah yang menarik, mulai dari peralatan dapur plastik yang sederhana sampai barang elektronik seperti kipas angin, vcd, televisi, mesin cuci, sampai microwave. Yang unik, setiap kembalian recehan kadang diganti dengan permen, tapi bukan permen sembarangan lho, permennya khas yaitu permen jeruk yang di dalamnya seperti ada busanya yang rasanya asem-asem enak. Kalau gak salah saat itu dihargai Rp.100,- per bijinya.

Suatu saat saya sedang belanja, dan saya dapat kembalian beberapa buah permen. Karena sekalian ngirit ongkos, saya makan di lokasi pujaseranya. Saat saya membayar ternyata hanya kurang beberapa ribu rupiah saja, sayang kalau ngeluarin uang besar, dengan iseng saya ngomong sama mbak kasirnya, "boleh gak dibayar dengan permen kembalian? kan dapetnya juga dari belanja di sini". Swear! Saya tadi sebenarnya hanya iseng saja, karena menurut perkiraan saya pasti gak boleh bayar pakai permen. Eh, di luar dugaan, ternyata mbak kasir menjawab, "iya, gak papa Mbak, nanti tinggal dihitung aja permennya ada berapa biji". Akhirnya untuk melengkapi pembayaran saya, saya tinggal mengeluarkan permen-permen kembalian yang ada di tas saya. Ternyata permen kembalian bisa juga dipakai untuk belanja lagi. Dan akhirnya sayapun melakukannya lagi beberapa kali dalam kesempatan berikutnya.

Itulah sekelumit cerita saya tentang permen kembalian yang ternyata bisa dipakai belanja lagi. Saya kurang tahu persis apakah di tempat lain juga memberlakukan hal yang sama seperti yang saya alami di Tiara Dewata, Denpasar, Bali ini. Yang saya tahu mah, kembalian yang nominalnya di bawah Rp.500,- biasanya tanpa konfirmasi kepada pembeli langsung diganti permen, atau ada swalayan yang mengonfirmasikan untuk disumbangkan ke yayasan. Menurut saya sebagai Mak Irits, alangkah bijaksananya jika kembalian di bawah Rp.500,- tetap diberikan uang receh, toh kalau untuk urusan menyumbang ke yayasan kita juga pasti sudah punya kebijaksanaan dan cara sendiri.
*****


*****

Wednesday 17 September 2014

WONDERFUL INDONESIA: Raja Ampat, Wisata Alam Bawah Laut Impianku

Raja Ampat, West Papua, Indonesia
Sumber: credit

Jujur saya belum pernah pergi ke Papua, apalagi ke Raja Ampat
Bahkan membayangkannya saja belum pernah. Selain lokasinya yang terlalu jauh bagi saya, tentu saja juga butuh dana yang besar untuk pergi kesana. Pulau yang pernah saya kunjungi baru Pulau Bali dan Pulau Lombok, itupun karena memang ada tugas bekerja di sana.

Tapi ketika saya browse gambar-gambar Wisata Laut Raja Ampat di internet, tepatnya di web http://www.indonesia.travel/id/destination/248/raja-ampat , aah! ada sesuatu yang menyesak di dalam dada saya ketika melihat betapa indahnya Raja Ampat. Yang ada hanya kata wow!, wow! dan wow! 
Amboi! benar-benar seperti surga dunia. Saat pertama kali melihat, saya langsung teringat gambar-gambar pemandangan khayalan yang ada di negeri dongeng, saking indahnya sampai bingung saya mau melukiskannya dengan kata-kata.  Sampai akhirnya saya tersadar bahwa inilah kekayaan alam Indonesia Timur, kekayaan alam laut yang masih murni dan harus dijaga kelestariannya.

Seiring dengan rasa penasaran saya, tangan dan pikiran saya seakan kompak bekerjasama untuk terus mencari informasi seputar Raja Ampat yang ternyata sudah mendunia ini. Jari jemari saya terus mengetik, sementara pikiran saya terus berputar untuk mengorek habis informasi tentang Raja Ampat di internet, dan ternyata hati saya mengikuti ritme tersebut yang akhirnya menghasilkan perasaan yang sangat sulit diungkapkan, antara decak kagum akan keindahan Raja Ampat, dan bersyukur banget karena Raja Ampat adalah milik Indonesia. Dan, semakin banyak informasi yang saya dapat tentang Raja Ampat, keinginan untuk merealisasikan berlibur menikmati surga dunia Raja Ampat bersama keluargapun semakin membara. Ya,  sepertinya harus mulai menabung nih untuk berwisata ke Raja Ampat, surganya wisata laut dunia.

Dimanakah lokasi Raja Ampat?

RAJA AMPAT adalah nama sebuah kabupaten di propinsi Papua Barat, Indonesia. Kabupaten Raja Ampat beribukota di Waisai. Di peta, kabupaten Raja Ampat ini terlihat berada di bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua.  Kepulauan Raja Ampat terletak di coral triangle di Asia Pasifik, yaitu daerah segitiga karang dunia dimana taman bawah lautnya menyimpan sekitar 75% jenis ikan hias dan karang yang ada di dunia.

Peta Papua Barat, terlihat Raja Ampat terletak di dekat Kepala Burung.
Sumber : credit

Raja Ampat terdiri dari gugusan pulau-pulau indah

Raja Ampat merupakan daerah kepulauan yang memiliki 610 pulau. Sementara hanya 35 pulau saja yang berpenghuni, sedangkan sisanya tidak berpenghuni dan sebagian besar belum mempunyai nama. Empat gugusan pulaunya yang besar dan berdekatan adalah Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Batanta dan Pulau Waigeo.

Nah inilah gambar Kepulauan Raja Ampat.
Sumber: credit

Legenda Raja Ampat

Berdasar cerita mitos masyarakat setempat, pada jaman dahulu di Teluk Kabui Kampung Wawiyai ada sepasang suami istri yang menemukan enam butir telur naga pada saat mencari makanan di dalam hutan. Telur itu ditemukan di tepi sungai Waikeo, kemudian disimpan di dalam noken (kantong) dan dibawa pulang.

Ternyata 5 butir telurnya menetas menjadi 4 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Empat anak laki-laki yang akhirnya menjadi raja di 4 pulau besar, yaitu War (Raja di Waigeo), Betani (Raja di Salawati), Dohar (Raja di Lilinta/Misool), dan Mohamad (Raja di Waigama/Batanta). Sedangkan anak perempuannya bernama Pintolee. Pada suatu ketika, karena Pintolee hamil maka dia diletakkan di dalam kulit bia (kerang besar) yang kemudian dihanyutkan hingga terdampar di Pulau Numfor.

Telur ke-enam tidak menetas dan tetap menjadi batu yang diberi nama Kapatnai dan diperlakukan sebagai raja oleh penduduk setempat, diberi ruangan tempat bersemayam lengkap dengan dua batu yang berfungsi sebagai pengawal yang diletakkan di kanan-kiri pintu masuk. Batu ini setiap tahunnya dimandikan, dan bekas airnya digunakan untuk membaptis suku Kawe. Tempat tinggal batu ini adalah sebuah rumah yang dibangun di tepi sungai Waikeo, dan hingga kini masih menjadi objek pemujaan masyarakat. 
(Sumber: Korneles Mambrasar, yang disadur dari http://www.gorajaampat.com/old/pages_ina/isi_legenda.html)

Masyarakat asli Kepulauan Raja Ampat yang ramah

Masyarakat asli Kepulauan Raja Ampat pada umumnya adalah nelayan tradisional yang berdiam di kampung-kampung kecil. Kampung yang satu letaknya saling berjauhan. Mereka termasuk masyarakat yang ramah menerima tamu asing yang belum mereka kenal. Biasanya sebagai salam perkenalan dan persahabatan, para tamu yang datang ke Raja Ampat membawa oleh-oleh berupa pinang atau permen. Biasanya mereka mengobrol sambil makan pinang, yang biasa disebut dengan “para-para pinang”, yaitu mereka secara bergiliran menceritakan hal-hal yang lucu sambil mengunyah pinang.

Masyarakat asli Kepulauan Raja Ampat adalah pemeluk agama Islam dan Kristen. Di sini masyarakatnya tetap rukun dan harmonis meskipun berbeda keyakinan.

Makanan Khas Kepulauan Raja Ampat

Di beberapa kepulauan Raja Ampat hampir tidak ada resto yang tersedia untuk para wisatawan yang melancong kesana. Anda bisa membawa bekal sendiri atau tinggal ikut paket tour dari agen wisata yang ada. Toko penjual bahan makanan hanya ada di Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat atau yang lebih lengkap lagi ada di kota Sorong, ibukota propinsi Papua Barat. Tapi jika berkenan, Anda juga bisa membaur dengan penduduk setempat dan menikmati eksotisnya sajian makanan khas Raja Ampat.

Masyarakat asli Papua pada umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional untuk memasak. Biasanya mereka memasak sagu, ubi jalar, dan daging yang dipanggang di atas bebatuan yang dipanaskan dengan bahan bakar daun-daunan kering.

Karena Raja Ampat sangat dekat dengan Maluku , masakan khas Maluku seperti Ikan Bumbu kuning (kuning kari ikan), Ikan Asar Bumbu Colo-colo, dan Papeda yang terbuat dari tepung sagu menjadi andalan menu masakan di Raja Ampat.

Sementara buah yang menjadi ciri khas penduduk Papua adalah buah Matoa yang rasanya manis.

Sarana transportasi di Kepulauan Raja Ampat 

Karena bentuknya kepulauan, maka satu-satunya transportasi antar pulau di Kabupaten Raja Ampat ini adalah angkutan laut.

Raja Ampat bisa dicapai dengan perjalanan dengan menggunakan sarana transportasi laut dari kota Sorong (ibukota Propinsi Papua Barat). 

Dari Sorong tersedia dua jenis perahu, yaitu Speed Boat (kapal motor) dan Long Boat (kapal panjang).
Speed ​​Boat bisa membawa 15 penumpang dengan biaya sekitar Rp.2 juta  dan lama perjalanan 40 menit - 1 jam perjalanan, sedangkan Long Boat bisa membawa 10 penumpang dengan biaya sekitar Rp.1,2 juta dengan lama perjalanan 2 hingga 3 jam. Harga ini sewaktu-waktu bisa berubah.

Biaya perjalanan memang merupakan komponen tertinggi jika Anda mau berwisata ke Raja Ampat. Akan lebih ringan jika Anda melakukan perjalanan berkelompok sehingga semua biaya ditanggung bersama dengan teman perjalanan.

Kekayaan dan keindahan alam laut Raja Ampat

Perairan kepulauan Raja Ampat ini terkenal dengan pemandangan bawah lautnya yang indah dan menjadi tujuan para penyelam dunia. Menurut berbagai sumber, Raja Ampat termasuk dalam 10 perairan terbaik untuk diving spot di seluruh dunia. Bahkan menurut Gubernur Papua Barat, Bapak Abraham Octavianus Aturury , Raja Ampat merupakan nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.

Luas wilayah kepulauan Raja Empat meliputi 9,8 juta hektar tanah dan laut. Kepulauan Raja Ampat memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, yaitu ada lebih dari 1.511 spesies ikan karang, 700 jenis moluska, 5 spesies penyu laut langka, 57 spesies udang mantis, 13 spesies mamalia laut, dan 27 spesies ikan langka (ikan karang endemik yang hanya ditemukan di daerah itu) . Selain itu, Kepulauan Raja Ampat memiliki 75 persen dari semua spesies karang yang ada di dunia, jumlah spesies karangnya 10 kali lipat dari jumlah spesies karang yang ditemukan di seluruh Karibia, dengan 600 spesies karang yang tercatat.

Menurut Dr John Veron, seorang ahli karang berpengalaman dari Australia, dalam sebuah situs mengungkapkan bahwa Kepulauan Raja Ampat mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Menurutnya sekitar 450 jenis karang baru bisa diidentifikasi hanya dalam waktu 2 pekan mengadakan penelitian di daerah itu.

Yang membuat bangga, menurut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Bapak Agung Laksono, bahwa saat ini Raja Ampat menjadi salah satu dari tujuh kawasan yang diusulkan ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Global Geopark.

Keindahan laut Raja Ampat bisa dilihat dan dinikmati dengan melihat video ini.



Pelestarian alam di Kepulauan Raja Ampat oleh penduduk asli

Untuk menjaga kelestarian alam di wilayah perairan Raja Ampat diberlakukan sistem sasi, yaitu bahwa nelayan manapun tidak diperkenankan menangkap jenis fauna laut tertentu di sebuah kawasan dalam jangka waktu tertentu. Para nelayan sudah menjalani sumpah yang sudah diperkuat oleh keterlibatan gereja atau masjid yang ada di Raja Ampat. Pelanggaran sasi diyakini akan mengakibatkan bencana dan sakit bagi yang melanggar. Masyarakat Raja Ampat sangat arif dan menjalankan aturan sasi ini, hal ini demi kelestarian mahluk hidup di Raja Ampat.

Pulau indah mana sajakah yang wajib dikunjungi? 

Sepanjang tahun Anda bisa berwisata laut di Kepulauan Raja Ampat. Tetapi jika Anda mau menyelam dan mengambil gambar terbaik bisa berkunjung di bulan Oktober atau bulan November. Di bulan ini  laut biasanya datar dan sangat sempurna untuk fotografi.

Wisata laut Raja Ampat meliputi keindahan bawah lautnya yang memukau, masyarakat desanya yang ramah, kebudayaan tradisionalnya yang indah, alamnya yang masih murni, dan bisa melihat atraksi satwa di habitat aslinya.

Berikut beberapa obyek wisata yang wajib dikunjungi di Kepulauan Raja Ampat.

1. Pulau Wayag
Pulau Wayag yang indah
Sumber: credit
Pulau Wayag ini terkenal memiliki atol (pulau karang yang mengelilingi laguna) yang indah dan kehidupan bawah laut yang menakjubkan dengan luas total 155.000 hektar.

Di pulau ini banyak pantai indah dengan pulau-pulau karst (daerah yang dibentuk oleh pelarutan batuan) yang berbentuk unik seperti jamur yang tumbuh di atas air laut . Air yang jernih di sekitar Pulau Wayag ini memudahkan kita untuk melihat berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di dalam airnya. Warna-warna cerah terumbu dan spesies air yang tak terhitung jumlahnya merupakan panorama bawah air yang sangat memukau karena keindahannya. Ikan-ikan hias dan besar bebas berenang di dekat dermaga.

Di Pulau Wayag ini terdapat Pulau Karst tertinggi, dimana dari puncaknya kita bisa mengamati teluk-teluk kecil dan atol yang berada di sekitarnya. Puncak ini adalah sebuah tempat yang wajib dikunjungi. Untuk mencapai puncak Anda harus memanjat dinding karang pulau karst yang tajam dan terjal selama kurang lebih 20 sampai 30 menit. Semua akan terbayar ketika Anda sudah mencapai puncaknya, karena panorama yang disajikan seperti sebuah mimpi menjadi kenyataan.

Di Pulau ini ada fauna khas, yaitu jenis ikan hiu yang disebut Kalabia. Karena kekhasannya, Kalabia ini disebut sebagai “duta penyambut dari Wayag". Hiu Kalabia ini disebut juga dengan walking shark atau bamboo shark, karena bentuk badannya yang panjang lonjong bercorak seperti bambu dan dia “berjalan” dengan sirip yang menyentuh dasar laut.

Kerennya lagi nama Kalabia akhirnya dijadikan sebagai nama sebuah kapal pendidikan anak-anak, yang merupakan hasil kerjasama antara Conservation International (CI) dan The Nature Conservancy (TNC) yang diresmikan oleh Bupati Raja Ampat, Bapak Markus Wanma pada Februari 2008. Motto kapal pendidikan ini adalah “berlayar sambil belajar”, dan mempunyai sebuah misi, yaitu “membentuk perilaku yang pro konservasi pada anak sejak dini, karena anak-anak merupakan target jangka panjang untuk menjaga dan melestarikan alam”.
Hiu Kalabia atau Bamboo Shark
Sumber: credit
Untuk memuaskan menikmati pemandangan, Anda juga bisa mengelilingi Pulau Wayag ini dengan menggunakan sebuah sampan atau speed boat (bersama tour guide tentunya) untuk mengelilingi Pulau Wayag ini. Jika Anda menggunakan paket tour dari Sorong ke Pulau Wayag kira-kira perlu dana US $300 per hari.
Mengelilingi Pulau Wayag dengan speed boat
Sumber: credit


2. Desa Arborek


Desa Wisata Arborek
Sumber: credit
Desa Arborek adalah desa wisata yang termasuk desa pelopor di antara 18 desa indah yang terletak di Papua Barat. Desa ini hanya berjarak satu setengah jam dari Waisai, ibu kota Raja Ampat. Desa wisata ini luasnya hanya sekitar 7 hektar, sehingga tidak perlu waktu yang banyak untuk melakukan perjalanan berkeliling desa.

Ada sekitar 150 keluarga yang tinggal di desa ini. Masyarakat Arborek terkenal sangat ramah dan rajin. Desa ini telah memulai pengembangan konservasi lokal kekayaan laut berbasis masyarakat, dan dengan bantuan dari lembaga pemerintah dan dan organisasi non-pemerintah, masyarakat lokal di desa ini telah berhasil merumuskan peraturan daerah, yaitu dengan pemberian nama Kawasan Konservasi mereka yaitu Mambarayup dan Indip.

Kaum perempuan di desa ini mempunyai keahlian membuat kerajinan berupa topi dan noken (tas tali). Noken ini hanya boleh dibuat oleh kaum perempuan, karena menurut kepercayaan penduduk setempat noken adalah simbol rahim wanita. Jadi Noken adalah lambang kehidupan yang baik , perdamaian , dan kesuburan . Harganya berkisar antara Rp 25.000,- sampai Rp 50.000,-. Noken yang terbuat dari kulit kayu anggrek harganya lebih mahal, yaitu mencapai Rp. 100.000,- per biji.

Souvenir lain yang bisa dibeli di sini adalah sebuah mangkuk tradisional dengan ukiran tangan yang unik dan pisau belati dari tulang burung Kasuari.

Para wanita di Desa Arborek sedang membuat kerajinan
Sumber: credit
Di sepanjang dermaga Arborek, para penyelam bisa langsung terjun ke dalam air. Karena airnya yang sangat jernih, di bawah permukaan airnya akan dengan mudah ditemukan Gorgonia yang berkilauan. Dunia bawah laut yang sangat indah bisa dinikmati disini.

Jika Anda mau menyelam hanya perlu waktu 10 menit ke diving spot dengan menggunakan katinting, sebutan untuk perahu motor. Disini Anda bisa melakukan snorkeling dan menyelam untuk melihat Ikan Pari Manta. Ikan Pari Manta merupakan adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya mencapai 7 meter, bahkan ada yang mencapai 9 meter. Dan beratnya bisa mencapai 3 ton.

Ikan Pari Manta
Sumber: credit
Para nelayan lokal menggunakan katinting untuk menangkap ikan dengan jala tradisional dan tombak. Selama air surut biasanya para istri nelayan melakukan Bameti, yaitu berburu teripang dan lainnya di tepi pantai untuk dimakan. Kesadaran masyarakat untuk melestarikan alamnya sangat tinggi, sehingga para wisatawan selalu bisa menikmati keindahan yang masih murni ini.

3. Desa Sawinggrai 

Desa Sawinggrai, Raja Ampat, Papua Barat
Sumber: credit
Desa Sawinggrai, Raja Ampat, Papua Barat
Sumber: credit
Desa Sawinggrai terletak di Kabupaten Meos Mansar, Raja Ampat. Tercatat ada 36 kepala keluarga yang tinggal tinggal di desa ini. Masyarakat disini memiliki keahlian membuat kerajinan khas pahatan patung.

Ikon khas Desa Sawinggrai adalah Burung Cendrawasih yang sangat cantik dan menawan itu. Anda dapat menyaksikan langsung burung jenis ini melakukan atraksi menari pada jam-jam tertentu, yaitu pada pagi dan petang hari di musim kawin di habitat aslinya. Atraksi menari ini sebenarnya adalah gerakan serupa tarian yang dilakukan oleh burung cenderwasih jantan untuk memikat betina pada musim kawin. Atraksi ini bisa dilihat sepanjang tahun, kecuali bulan Desember dan Februari saat burung cendrawasih betina bertelur. Burung-burung ini biasanya melakukan tarian di pagi hari (06.30-07.30 waktu setempat ), dan pada sore hari (16.30-18.00 waktu setempat). Wisatawan biasanya tiba di lokasi 30 menit sebelumnya. Untuk sampai di sini Anda harus mendaki Bukit Manjai sekitar 30 menit perjalanan.

Di daerah ini ada empat spesies Cenderawasih, yaitu Red Bird of Paradise (Cendrawasih Merah), Wilson Bird of Paradise , Lesser Bird of Paradise , dan Greater Bird of Paradise.
Salah satu Burung Cendrawasih,
sumber: credit
Kegiatan wisata lain yang bisa dinikmati di desa Sawinggrai ini adalah memberi makanan ikan di dermaga-dermaga kayu kecil. Ikan-ikan yang banyak jumlahnya itu sangat akrab dan tidak takut dengan para wisatawan yang memberi makan. Anda bisa melempar remah roti atau makanan lain, dan para ikanpun akan mendekati tangan Anda. Untuk mengunjungi lokasi ini Anda hanya perlu berjalan sekira 100 meter ke dermaga.

4. Desa Sauwandarek

Desa Sauwandarek
Sumber: credit
Desa wisata Sauwandarek terletak di Kabupaten Meos Mansar, yang terletak di sebelah barat Waisai, Raja Ampat. Di desa ini ada sebanyak 46 keluarga atau sekitar 179 penduduk yang masih tinggal di dalam rumah yang beratapkan daun jerami.

Untuk menuju Desa Sauwandarek bisa menggunakan long boat dari Waisai ke Sauwandarek. Di Desa ini terkenal dengan pasir putihnya yang indah dan bebek lautnya.

Kaum wanita di desa ini memproduksi topi dan tas yang terbuat dari daun pandan laut. Desa ini terkenal dengan karangnya yang indah. Juga ada sebuah danau asin lokal yang disebut Telaga Yenauwyau, yang terletak di belakang desa Sauwandarek.

Kaum wanita di desa Sauwandarek membuat kerajinan dari pandan laut
Sumber: credit
5. Pulau Misool
Pulau Misool, Raja Ampat, Indonesia
Sumber: credit
Pulau Misool, Raja Ampat, Indonesia
Sumber: credit
Pulau Misool adalah salah satu dari 4 pulau besar di Raja Ampat yang luasnya sekitar 2.034 km persegi. Di Pulau Misool terdapat sejumlah akomodasi dan fasilitas yang lumayan lengkap, mulai dari penginapan kelas melati, homestay di rumah penduduk, hingga menginap di resor super mewah dan eksklusif yang dikelola oleh Misool Eco Resort.

Pulau Misool terkenal dengan panorama bawah lautnya yang meliputi hamparan laut lepas yang luas dan sangat bening, pasir putih yang terhampar sepanjang pesisir pantai yang dikelilingi pepohonan hutan tropis dan mangrove yang hijau permai.

Kegiatan yang bisa dilakukan di sini adalah snorkeling, diving, berenang, berjemur atau sekedar bersantai di tepi pantai.

Terdapat sejumlah diving spot di daerah ini dan Anda bisa melakukan Scuba Diving, dimana jarak pandang saat menyelam bisa mencapai 25 meter, karena airnya yang sangat jernih. Saat menyelam Anda akan menemukan beragam jenis ikan, terumbu karang, hiu, penyu, pari, dan biota laut lainnya penghuni surga bawah laut Pulau Misool. Selain scuba diving Anda juga bisa kayaking (ber-kano) di Pulau ini.

Pulau Misool juga memiliki peninggalan sejarah berupa lukisan di dinding-dinding gua yang disebut sebagai petroglyph. Lukisan berbentuk tangan manusia, ikan, dan lainnya yang berwarna dominan merah tersebut diperkirakan berusia sekitar 5.000 tahun. Lokasi ditemukannya agak tersembunyi di dalam labirin yang terbentuk dari sejumlah laguna dan batuan karst.

Selain itu Anda juga bisa mengunjungi beberapa desa kecil di sini.


6. Pulau Kofiau

Pulau Kofiau terdiri dari 43 pulau, dan memiliki luas 55.735 hektar tanah dan 206.802 hektar wilayah laut. Pulaunya terdiri dari pulau karst, bukit vulkanik, dan diliputi hutan hujan yang rimbun.

Di pulau seluas itu baru dikembangkan 3 buah desa, yaitu desa Deer di Pulau Deer, desa Dibalal di Pulau Dibalal dan desa Tolobi di Pulau Tolobi. Ketiga pulau ini adalah pulau kecil yang terletak di gugusan Pulau Kofiau.

Di kawasan ini telah terjadi kerusakan terumbu karang karena penangkapan ikan yang salah dan menggunakan bahan kimia. Tetapi sejauh ini sudah mulai dilestarikan oleh lembaga konservasi dan penduduk setempat. Lembaga konservasi memberikan fasilitas di masing-masing desa dengan fasilitas kesehatan, pendidikan (mendirikan sekolah dan menyuplai buku-buku pelajaran), peralatan olahraga, dan pendingin bertenaga surya dengan kompensasi 41.360 hektar wilayah laut di Pulau Kofiau ini menjadi wilayah konservasi selama 10 tahun .

Aktifitas wisatawan yang bisa dilakukan di kawasan ini adalah berjemur di pantai yang pasir putihnya sangat bersih, snorkeling dan diving.

7. Keindahan lainnya di Pulau Waigeo

Pulau Waigeo adalah pulau terbesar di Raja Ampat dan merupakan pulau yang paling mudah dijangkau oleh transportasi umum. Pulau Waigeo adalah pusat pemerintahan dan sekaligus ibukota kabupaten Raja Ampat yang terletak di Waisai. Ada beberapa hotel dan homestay yang tersedia di Pulau Waigeo ini. Juga desa-desa wisata seperti yang sudah disebutkan di atas.

Karena pulaunya yang sangat besar, sebagian besar belum diselidiki dan belum bisa diakses untuk berwisata. Disini ada berbagai macam spesies hewan spesies Cendrawasih, ular, kura-kura, biawak raksasa, oposum, biawak raksasa, the smoky honeyeater (spesies burung baru), dan bangau/kuntul.

Pulau Waigeo sangat cocok untuk menyelam dan fotografi bawah air karena keanekaragaman hayati dan makhluk lautnya yang eksotis.

Ada beberapa tempat di Pulau Waigeo ini yang bisa dikunjungi, antara lain:

Di Pulau Waigeo bagian barat dan utara Anda bisa melihat pertunjukan seruling bambu (suling tambur). Tarian ini biasanya digelar pada saat festival keagamaan, pada peringatan Hari Kemerdekaan RI (17 Agustus), atau kunjungan dari pejabat penting atau pemimpin.

Di Pulau Waigeo bagian timur, yaitu di desa Urbinasopen dan desa Yesner, ada fenomena alam yang sangat menarik dan unik, yang hanya dapat dilihat setiap akhir tahun. Yaitu adanya sebuah cahaya yang keluar dari laut dan memenuhi permukaannya hanya sekitar 10 - 18 menit saat matahari terbenam. Penduduk lokal di kedua desa tersebut menyebut fenomena ini sebagai "Sea Ghost".

Di Tomolol, Anda akan bisa melihat lukisan telapak tangan manusia dan hewan besar di gua yang dilukis oleh penghuni gua kuno. 

Di Waigeo Utara, Anda juga bisa melihat bunker yang dibangun oleh tentara Jepang dan Belanda pada Perang Dunia II. Disini Anda bisa menikmati tarian perang yang ditampilkan oleh penduduk asli. Ada juga air terjun yang terus mengalir dari Salawati.

Di Pantai Waiwo (pantai yang terdekat dengan Waisai), Anda bisa melakukan snorkeling di sepanjang dermaga. Pada kedalaman sekitar 30 meter di sepanjang Pantai Waiwo, Anda bisa melihat hiu karang ujung putih serta karang hiu ujung hitam.

Di Pulau Saonek, tepat di sebelah selatan Pulau Waiwo Anda bisa menikmati nuansa suasana kolonial dengan rumah-rumah tradisional dan bisa melakukan snorkeling di sepanjang dermaga. Sebelum Waisai didirikan Pulau Saonek adalah kota utama di Raja Ampat.

Di Saonek Munde, yang berada tepat di sebelah barat Pulau Saonek, Anda bisa menikmati pantai kecilnya yang indah. Pulau ini tidak berpenghuni.

Anda juga bisa menikmati pemandangan teluk dengan tebing-tebing yang tinggi di Teluk Mayalibit, Teluk Kabui, dan di Teluk Aljui dengan peternakan mutiaranya.


Itulah beberapa tempat wisata di Kepulauan Raja Ampat. Masih banyak lagi pulau dan kekayaan alamnya yang harus terus diteliti, dikembangkan dan dilestarikan. Kekayaan alam yang melimpah, penduduknya yang ramah dan turut melestarikan sumber daya alamnya, lembaga-lembaga yang juga turut mengembangkan dan tetap disiplin menjaga kelestarian alamnya, serta para wisatawan dan ilmuwan dari seluruh penjuru dunia yang juga turut menjaga sumber kekayaan alam Raja Ampat ketika berkunjung, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka kelangsungan hidup semua spesies yang ada di perairan Raja Ampat. 

Berenang, berjemur di pantai, snorkeling, diving, dan fotografi bawah air bersama terumbu karang yang sangat indah adalah suatu kepuasan tersendiri karena semua yang dinikmati masih murni, sangat alami dan sangat memukau keindahannya. Jika saya atau Anda berkesempatan wisata di Kepulauan Raja Ampat, kita harus berhati-hati dan tidak melakukan aktifitas yang bisa merusak karang  atau apapun disana, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menangkap ikan atau jenis makhluk hidup apa saja di wilayah sasi. Hal ini semata untuk menjaga kelestarian alam Raja Ampat di masa sekarang dan mendatang.

Suatu saat kami (saya dan keluarga tercinta) pasti kesana, InsyaAllah, aamiin.
*****
Tulisan ini diikutsertakan dalam 
"Sail Raja Ampat 2014 Blogging Contest"
 yang diselenggarakan oleh 

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Raja_Ampat
http://www.gorajaampat.com/old/pages_ina/isi_legenda.html
http://www.indonesia.travel/id/destination/805/pulau-misool
http://savesharksindonesia.org/yang-spesial-dari-bagian-paling-timur-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_pari_manta
http://www.indonesia.travel/en/destination/888/kofiau-island-in-raja-ampat-rarely-visited-corner-of-a-diver-s-paradise
http://www.indonesia.travel/en/destination/126/arborek-tourism-village-raja-ampat
http://www.indonesia.travel/en/destination/518/wonderful-waigeo-island-of-raja-ampat
http://www.indonesia.travel/en/destination/248/raja-ampat
http://www.indonesia.travel/en/destination/107/sawinggrai-village
http://www.indonesia.travel/en/destination/83/wayag-island-raja-ampat
http://travel.kompas.com/read/2014/03/26/1338539/Jangan.Mati.Sebelum.Lihat.Raja.Ampat.
http://news.detik.com/read/2014/08/23/081913/2670446/10/beri-sambutan-di-sail-raja-ampat-gubernur-papua-barat-menangis-di-depan-sby?n991104466

*****

*****

Tuesday 9 September 2014

Waktu oh Waktu, Cepat Sekali Waktu Berlalu



Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tetapi bagi orang yang mengasihi, waktu adalah keabadian. (Henry Van Deyke)

Semua orang pada dasarnya sama, mempunyai waktu 24 jam sehari. 
Tetapi kira-kira sama atau tidak ya,  yang saya rasakan akhir-akhir ini dengan yang teman-teman rasakan? Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Sudah datang hari Jumat, eh tiba-tiba sudah Jumat lagi. Apakah ini hanya perasaan saya saja? Ataukah memang usia sang Bumi ini sudah semakin tua sehingga perputarannya juga semakin cepat karena mempertahankan gravitasi dari sang Matahari?

Ya, WAKTU

Betapa sangat berharganya sampai ada yang yang bilang, "Waktu adalah uang". Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, namun sayangnya terkadang kita mengabaikannya. Tidak jarang timbul penyesalan dan berkata, "seandainya waktu bisa kembali". Tragis memang kalimat itu, tetapi apadaya penyesalan selalu datang di akhir waktu. 


Pernahkah Anda meminta waktu tambahan kepada Tuhan?

Bagi sebagian orang mungkin ada yang menganggap biarlah waktu berlalu begitu saja dan menjadi sesuatu yang sangat biasa, tetapi bagi sebagian yang lain berprinsip bahwa waktu harus digunakan dengan sebaik mungkin. Mereka berprinsip, "apa yang selama ini sudah saya lakukan untuk orang lain?". Mereka tidak ingin waktunya berlalu dengan sia-sia. Mereka ingin waktu yang masih diberikan oleh Tuhan ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya.

Andai saya bisa meminta, terkadang saya ingin minta waktu tambahan yang lebih lama, agar lebih banyak yang bisa saya lakukan lagi. Sebagai seorang ibu 3 orang anak laki-laki super tanpa asisten rumah tangga, sebagai pengajar yang harus mau berkutat dengan soal-soal jenis baru karena kurikulum baru sudah diterapkan, sebagai seorang istri dan suami bekerja di luar pulau, sebagai anak dari seorang ibu yang sudah menginjak usia senja, sebagai kakak tertua, sebagai warga masyarakat yang masih jarang ikut kegiatan di masyarakat, sebagai bagian dari suatu komunitas, dll terkadang waktu 24 jam yang diberikan oleh Tuhan terasa kurang. 

Tapi inilah kodrat, bahwa waktu yang diberikan memang hanya 24 jam sehari, dan bagi saya  ini sangat berharga. Apalagi umur sudah kepala 4, sudah semakin sedikit jatah waktu yang tersisa. Meskipun panjang atau pendeknya umur kita adalah rahasia Ilahi yang kita tidak akan pernah tahu, waktu yang sangat berharga ini harus dimanage dengan baik, sehingga semua bagian terkecilpun bisa terjangkau.
Saya bukan ibu yang sempurna, yang bisa memberikan segalanya dan mampu mengerjakan semuanya. Akan tetapi saya akan tetap mengusahakan yang terbaik yang bisa saya lakukan. Apapun yang saya lakukan, baik itu menggunakan tenaga, pikiran dan harta benda yang saya miliki semoga bisa bermanfaat bagi siapa saja. Aamiin.

Surah Al 'Ashr (Waktu/Masa)

Di dalam Al Qur'an surat ke 103, yaitu Surah Al-‘Ashr yang berarti Waktu/Masa.
Yang terjemahannya sebagai berikut:
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. Demi masa
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
Dari ayat tersebut di atas sudah ditekankan bahwa waktu itu sangat berharga. Kita tidak boleh menunda-nunda suatu kebaikan, dan membuang waktu dengan percuma. Hanya dengan menjalankan kebaikan demi kebaikan dengan dasar rasa ikhlas dan sabar, insyaAllah kita bisa meraih ridha-Nya.

Sebagai penutup, masih ingat lagunya Raihan yang berjudul "DEMI MASA"?
Inilah lagunya....



*****
Sumber :
http://ms.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-%E2%80%98Asr
http://www.youtube.com/watch?v=mJbHBhA9INQ

Friday 5 September 2014

Jamu Indonesia: Warisan Budaya Indonesia yang Wajib Dilestarikan

Ketika menyebut nama jamu, yang muncul di benak saya adalah semacam cairan kental berwarna hijau atau kuning yang rasanya pahit. Maklum dulu sewaktu adik saya masih balita, karena sulit makan akhirnya diberi jamu cekokan (istilah Jawa, yaitu ramuan herbal yang dihaluskan dan ditaruh di kain putih, kemudian diperas di atas mulut si anak, yang biasanya sambil meronta-ronta karena sudah pasti dipaksa untuk menelan perasan ramuan tadi) yang terbuat dari beberapa ramuan herbal. 

Seiring dengan perjalanan waktu, pemahaman saya tentang jamu sedikit demi sedikit mulai berubah. Ternyata selain jamu yang rasanya pahit tadi juga ada lho jamu yang enak dan segar, seperti jamu kunir asem (jamu kunyit asam). Sesuai dengan namanya, jamu kunyit asam ini terdiri dari kunyit, asam jawa, dan gula jawa. Kalau yang ini sih saya menyebutnya bukan jamu, karena rasanya tidak ada pahitnya sama sekali, melainkan kecut-kecut seger (agak asam tetapi menyegarkan). Jamu kunyit asam ini ternyata berkhasiat melancarkan menstruasi dan menghilangkan pegal linu. Tapi memang secara umum yang namanya jamu itu rasanya pahit, yaah namanya juga obat, kalau mau manis ya minum sirup aja.

Bahan dasar jamu atau istilah kerennya sekarang adalah herbal, biasanya berasal dari bagian tumbuh-tumbuhan baik itu akar, batang, daun, bunga atau buahnya. Tumbuh-tumbuhan ini bisa di dapat di daerah-daerah di Indonesia yang kaya akan tumbuhan herbal. Maka dari itu masing-masing daerah di Indonesia mempunyai aneka ragam obat tradisional yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyangnya.


Tanaman jamu atau tanaman herbal itu sendiri sebenarnya bukan melulu jahe, kunyit, temulawak yang saya kenal selama ini. Ternyata setelah membuka situs Biopharmaca Research Center (BRC) di  http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection jadi terbukalah mata saya kalau banyak sekali tanaman di sekitar kita yang termasuk tanaman jamu dan mempunyai khasiat yang luar biasa. 
Sebagian kecil contoh aneka tanaman jamu/herbal
sumber: disini
Dari jambu biji merah saja, ternyata yang berkhasiat bukan hanya buahnya yang manis dan menyegarkan, melainkan daunnya juga punya khasiat yang luar biasa. Buah jambu biji merah memproduksi flavonoid sebagai antioksidan dan memperkuat daya tahan tubuh, membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Sari buah jambu biji bisa meningkatkan kadar hemoglobin, dan yang membuat wow! adalah kadar astrinet yang terdapat dalam jambu biji bisa membuat kulit yang kendur menjadi kencang kembali. Daun jambu biji berkhasiat untuk mengobati diare, disentri, radang usus. 
Ada lagi tanaman yang bernama Tanaman Zodia. Ternyata tanaman ini sudah lama digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengusir serangga dan nyamuk. 
Ada juga buah mengkudu yang berkhasiat antihipertensi, sakit kuning, demam, influenza, batuk, sakit perut, menghilangkan sisik pada kaki, dan anti diabetes. 
Kemudian ada kunyit yang ternyata berkhasiat memperlancar haid, mengobati keputihan, memperlancar ASI, amandel, dll. 
Bukan hanya daun, buah, dan akar tumbuhan saja yang berkhasiat, ternyata ada juga bunga yang juga termasuk tanaman jamu/herbal lho, contohnya bunga nusa indah yang ternyata berkhasiat untuk menurunkan demam, dan mengobati batuk, flu, radang usus, ginjal, serta mencegah dan mengatasi kanker payudara. 

Wah, yang saya sebutkan di atas itu hanya sebagian kecil saja dari sekian banyak tanaman jamu. Saya yakin masih ada ribuan jenis tanaman di seluruh Indonesia ini yang berkhasiat. Tuhan menciptakan kekayaan alam Indonesia ini untuk disyukuri dan diberdayakan. Jelas sekali Indonesia dengan berbagai macam suku bangsa dan beragam kebudayaannya, juga beragam tanaman tradisionalnya yang tumbuh subur dari Sabang sampai Papua. Inilah kenapa Jamu Indonesia harus dilestarikan. Karena Indonesia kaya sekali dengan aneka ribuan jenis tumbuhan herbal yang sudah turun temurun digunakan untuk mengobati aneka macam penyakit, dan berkhasiat untuk perawatan tubuh dan berguna pada kehidupan kita.

Membuat Jamu Sendiri?

Tidak menutup kemungkinan kita meracik dan membuat jamu sendiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat jamu adalah: 
  • Cari informasi mengenai khasiat jamu yang kita konsumsi baik melalui buku, internet, maupun bertanya kepada ahli herbal.
  • Pelajari tentang cara menggunakan ramuan tersebut, apakah harus dioles (obat luar) atau diminum.
  • Pelajari tentang cara mebuatnya, apakah ditumbuk kemudian diperas, direbus, atau langsung dikunyah, dll. Jika memang harus direbus, gunakan panci dari gerabah (yang terbuat dari tanah liat), karena memasak jamu di panci aluminium bisa mengakibatkan keracunan.
  • Yang tidak kalah penting adalah mencuci bersih semua bahan yang mau dibuat jamu.


Jamu Gendong, Jamu Seduh atau Jamu Ekstrak?


Jamu Gendong
Aktifitas penjualan jamu itu sendiri bisa dimulai dari penjual jamu gendong yang biasanya dijajakan keliling kampung dan perumahan. Yang dijual juga beragam jamu mulai jamu pahitan seperti jamu sirih, cabe puyang, dll, sampai jamu seger seperti beras kencur dan kunyit asam

Yang harus diperhatikan ketika mau mengonsumsi jamu gendong adalah,
  • Kebersihan botol dan gelasnya.
  • Airnya harus dipastikan air matang (jangan segan untuk bertanya sama penjualnya)
  • Pemanis yang digunakan bukan pemanis buatan. Pemanis yang aman dipakai untuk jamu adalah gula jawa, gula pasir, atau madu.
  • Jangan lupa memerhatikan kebersihan penjualnya (ini penting juga lho).

Jamu Seduh
Selain jamu gendong, jamu juga sudah diproduksi oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti PT Njonja Meneer, PT Jamu Air Mancur, PT Jamu Iboe Jaya, PT Sido Muncul yang ada di Indonesia. Jamu akhirnya diproduksi dalam bentuk ekstrak dan dikemas dalam kemasan sachet yang cara penggunaannya biasanya hanya cukup diseduh dengan air panas saja. Praktis ya? Tapi rasanya tetep pahit lho. Biasanya untuk mengurangi rasa pahitnya cukup tambahkan madu saja. Kadang ada juga yang menambahkan telur ayam kampung di dalamnya.

Jamu seperti ini biasanya dijual di kios-kios jamu yang banyak bertebaran di berbagai tempat. Di Tulungagung sendiri banyak sekali kios jamu seperti ini. Kalau di kios penjual jamu seduh, saya melihat biasanya diberi segelas kecil sirup plus 1 buah permen sebagai penawar pahitnya. Mungkin karena jamunya sangat pahit ya. 
Selain di kios jamu, kita juga bisa bikin sendiri kok. Hanya tinggal diseduh pakai air hangat saja, selesai.

Tapi ada juga jamu sachet yang tidak pahit, seperti ekstrak jahe, ekstrak kunyit asam, ekstrak beras kencur. Cara membuatnya juga praktis, tinggal diseduh saja. Bagi saya ini adalah jamu yang menyegarkan dan enak rasanya.

Selain jamu serbuk, ada pula minuman jamu yang dikemas dalam kemasan kotak karton. Seperti jamu kunyit asam, beras kencur, dan sinom. Cukup praktis ya, tinggal minum saja, tetapi harus tetap hati-hati karena kalau sudah dikemas seperti itu biasanya ditambahkan bahan pengawet di dalamnya. Sebelum mengonsumsi perhatikan dengan cermat komposisi bahan-bahan yang digunakan.


Jamu Ekstrak yang Praktis
Bagi yang tidak suka pahit-pahit tidak perlu khawatir ya. Karena di era modern ini, sudah banyak jamu yang diekstrak kemudian disajikan dalam bentuk tablet, kaplet atau kapsul. Praktis kan? Tinggal ditelan saja dan tentunya rasa pahitnya tidak begitu terasa. 

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi jamu yang sudah diekstrak menjadi kemasan sachet, dikemas dalam botol/kotak karton, atau disajikan dalam bentuk tablet, kaplet atau kapsul, antara lain adalah:
  • Perhatikan dengan cermat tanggal kadaluarsanya, jangan sampai maunya pengin sembuh, malah jadi keracunan.
  • Jika teksture jamu serbuk sudah menggumpal meskipun belum kadaluarsa sebaiknya tidak digunakan, karena tentu saja kualitas jamunya juga sudah berkurang.
  • Pastikan kemasan masih tertutup rapat dan tidak rusak, hal ini untuk menjamin isinya masih bagus. 
  • Untuk minuman jamu kemasan kotak karton, pastikan kotaknya tidak kembung.
  • Jika kemasan baik tetapi rasanya sudah berubah lebih baik jangan dilanjutkan meminumnya.
  • Perhatikan dan baca dengan baik cara pemakaian dan khasiatnya.
  • Perhatikan dengan cermat komposi bahan-bahan yang digunakan.


Jamu atau Obat Kimia?

Masalah pemakaian jamu atau obat kimia untuk pengobatan, semua kembali pada pribadi masing-masing. Berbagai macam hal seperti efek samping yang sangat merugikan dari bahan kimia yang terus menerus masuk ke tubuh, membuat beberapa orang beralih pada pengobatan herbal. Yang membuat orang malas berobat herbal biasanya karena efeknya yang agak lama (jika dibanding dengan obat kimia).

Sebenarnya lebih menguntungkan menggunakan jamu/herbal daripada obat kimia, karena menurut beberapa penelitian penggunaan jamu ini tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. 


Itu sedikit ulasan saya tentang jamu. Jamu adalah warisan budaya dari leluhur kita untuk tetap dilestarikan. Apalagi jamu sudah diusulkan sebagai Warisan Budaya Dunia kepada Lembaga Kebudayaan PBB, UNESCO. Sebagai bahan referensi marilah kita baca tulisan dari Bapak Jaya Suprana di Koran Kompas 29 Maret 2013 tentang "Jamu Sebagai Warisan Kebudayaan Dunia" yang bisa dibaca di sini . Menurut Beliau, tentu saja perjalanan dan perjuangan ini masih sangat panjang. Dan hal ini bisa dicapai dengan kerjasama berbagai pihak antara lain pengusaha jamu, para dokter dan apoteker, serta para cendekiawan dan budayawan. Yang pada tujuan akhirnya jamu bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Saya juga sangat salut kepada Pusat Studi Biofarmaka (PSB LPPM-IPB) yang terus mengembangkan penelitian tentang khasiat tanaman jamu yang ada di Indonesia. Semoga berkembang terus dan semakin banyak masyarakat yang mengetahui manfaat dan khasiat tanaman jamu Indonesia ini. Harapan saya semakin banyak generasi muda yang mau meneruskan melestarikan warisan budaya ini agar tidak punah dimakan jaman dan nantinya malah diakui oleh Negara lain sebagai warisan budaya leluhur mereka.

Hidup jamu Indonesia!!!

*****

*****
Sumber:
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-info/501-info-jamu-as-world-cultural-heritage-2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Perusahaan_jamu
*****