Wednesday 17 June 2015

Marhaban ya Ramadhan 1436 H

Tidak terasa bulan Ramadhan yang sudah berlalu setahun sudah, kini kembali menghampiri dan menyapa kita kembali. Tentu saja ada kebahagiaan dan kedamaian tersendiri bagi kita kaum muslim masih bisa dipertemukan kembali dengan bulan suci yang penuh ampunan ini.

Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan suci yang penuh rahmat dan berkah. Terima kasih sudah Kau pertemukan kembali kami dengan bulan Ramadhan tahun ini ya Allah.

Untuk teman-teman muslim semua, saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan 1436 H ini, semoga senantiasa diberi kemudahan, kelancaran dan kesehatan dalam menjalankan ibadah. Semoga segala amal ibadah teman-teman diterima oleh Allah Swt. Aamiin aamiin yaa Rabb.

Mohon maaf postingan singkat ini saya buat sambil menjaga warung. Sudah kangen blogging sebenarnya, tapi waktunya yang kurang menunjang. Sebenarnya sudah banyak draft yang saya buat di aplikasi blogger, tinggal edit sedikit sana-sini dan dipublish. Tapi waktu jualah yang kurang menunjang.

Oke teman-teman, sampai ketemu lagi di postingan selanjutnya ya.
Semangat ^^

Tuesday 2 June 2015

Es Lilin, yang Masih Ngetren di Rumah Sendiri

Siapa yang masih suka makan es lilin?
Rasanya es lilin ini sudah tergeser oleh jenis minuman lain ya. Waktu zaman saya kecil dulu es lilin adalah minuman favorit. Biasanya yang paling banyak dijual adalah rasa kacang ijo. 
Zaman sekarang juga masih ada yang menjual, hanya sayang setelah makan es lilin ini jadi batuk karena banyak penjual yang memberikan pemanis buatan ke dalam es lilinnya

Membuat Es Lilin Sendiri
Beberapa bulan terakhir ini untuk mengantisipasi anak-anak beli minuman di luar, seperti cappucino cincau, pop ice blender, aneka susu racik, dll yang kini marak dijual di pinggir jalan atau di kedai-kedai, saya membuatkan es lilin sendiri untuk anak-anak. Karena biasanya kalau sering beli minuman seperti itu anak-anak suka batuk. Bahkan yang lebih parah sekitar 2 minggu yang lalu si Adik dan Kakak keracunan gara-gara beli susu racik. Sejak saat itu, saya melarang anak-anak untuk beli minuman seperti itu lagi. Mengingat susu merupakan tempat perkembangbiakan yang mudah bagi bakteri. Jadi kita harus hati-hati sekali dalam memilih minuman yang berbahan dasar susu.

Semula sih saya buatkan es cappucino sendiri, tapi tanpa cincau. Anak-anak suka banget, karena selain lebih enak, dapatnya juga lebih banyak. Etapi lama-lama kok males ya kalau setiap hari harus buat es blender. 

Akhirnya ada ide membuat es lilin. Sekali buat, anak-anak ternyata suka, dan yang terpenting dari mereka tidak ada yang batuk-batuk karena saya menggunakan gula asli. Biasanya saya buat es lilin dari nutrisari, cappuccino instan aneka rasa, bahkan kopi instan atau dari jus aneka buah. Saya buat selang-seling biar anak-anak tidak bosan.

Cara membuatnya pun sangat gampang. Kalau lagi malas memblender, cukup diberi air dan gula saja dan diaduk rata. Tapi khusus untuk cappuccino dan kopi instan harus diseduh pakai air panas dulu agar bisa tercampur dengan merata. Kecuali jus buah ya harus diblender agar buahnya bisa hancur. Setelah itu dimasukkan ke dalam plastik es dan dikareti atasnya. Lanjut masuk freezer, 1 jam kemudian sudah jadi deh es lilinnya.

Setelah dimasukkan di plastik khusus es,
ditaruh di freezer,
jadi deh es lilinnya.

Es lilin cappuccino, suegerr!
Memang tidak semua bisa menikmati es lilin ini karena gigi sensitif misalnya. Karena saat makan es lilin biasanya kita "makan" bukan "menunggu cair baru meminumnya", yaitu dengan menggigit dan mengunyah es lilin tersebut sehingga ada sensasi dingin-dingin renyah di dalam mulut. yang wow!
*****

Saturday 30 May 2015

Mencoba Peruntungan di International Food Festival Lippo Mall Kuta Bali

Kali ini saya mau bercerita tentang si Papa alias suami saya  yang mencoba peruntungan di International Food Festival tanggal 8-17 Mei 2015 di Lippo Mall Kuta, Bali.

Kenapa "mencari peruntungan" kata-kata yang saya pilih?
Karena si Papa memang sama sekali belum pernah membuka usaha kulineran. Selama ini usaha yang digelutinya berkisar di dunia marketing yaitu menjadi manager di salah satu lembaga pendidikan di Bali, menjalankan proyek EO (Event Organizer), mengantar turis (kadang juga teman-teman atau saudara) keliling Bali, dan ikut menjadi anggota komunitas jual-beli di Bali.

Sementara kalau kongkow-kongkow Beliau lebih suka nongkrong bareng klub motor (bukan geng motor lho ya) CB Bali, yang menurut informasi, CB Club ini merupakan komunitas biker yang mengutamakan sopan santun di jalan, kebersamaan dan solidaritas antar anggotanya, dan cabangnya ada dimana-mana.

Sumber : https://www.facebook.com/lippomall.kuta/photos/a.574690625943349.1073741834.561097720635973/851962301549512/?type=1&theater
Hal ini berawal ketika suami saya ditelepon temannya yang merupakan salah satu panitia di event "Spring Happening" bahwa dia menawarkan sewa salah satu stand di ajang International Food Festival yang merupakan salah satu dari rangkaian acara tersebut.

Akhirnya suami bekerjasama dengan beberapa orang teman mulai mencoba bisnis kulineran, dengan harapan siapa tahu bisnis ini bisa berkelanjutan. Setelah mencari menu yang kira-kira cocok di lidah pembeli, maka dipilihlah menu Mi Ramen.

Uji coba masakan pun dilakukan, dan terciptalah "Mi Ramen GRECO". 
GRECO itu kepanjangannya adalah "Great Corolla". Ya, itu nama mobil kesayangan suami saya.
Tampilan Mi Ramen "Greco" plus Teh Tarik
hanya 25K saja.
Dan inilah standing banner yang dipasang di depan stand.
Event yang digelar selama 10 hari ini benar-benar pengalaman yang berkesan. Setiap hari suami dan teman harus belanja keluar masuk pasar dan supermarket, harus melayani pengunjung dengan baik. Alhasil setiap hari bbm-an ke saya laporan hasil penjualan mi ramennya. Di hari sepi (hari biasa, bukan weekend) minimal laku 14 porsi. Di hari-hari libur atau menjelang weekend lumayan bisa laku sampai 57 porsi sehari. Alhamdulillah sebuah pengalaman pertama yang sangat berharga bagi suami saya. Saya pun jadi ikut-ikutan ingin mencoba peruntungan ini. Semoga keinginan saya diijabah Allah, aamiin.
















Itulah sekelumit cerita tentang "Mencoba peruntungan di International Food Festival". Sudah saatnya kita keluar dari kampret zone (comfort zone maksudnya). Kok gak dari dulu-dulu ya? hehehe

Cerita selanjutnya adalah pembukaan "Greco Warung Makan" dan "Greco Angkringan". Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya. Soalnya belum ada kiriman foto dan report dari si Papa. hihihi.
*****

Sunday 24 May 2015

Tulup, Mainan Tembak-tembakan Tradisional

Ingatan saya kembali ke tahun 70'an ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Pada zaman itu belum ada gadget, jadi anak-anak masih bermain mainan tradisional, seperti: main gundu, congklak, betengan, petak umpet, main karet, main gasing bambu, main pasir, main lompat tali, dll.

Jika main perang-perangan biasanya kami anak perempuan cukup membuat tembak-tembakan dari pelepah daun pisang yang diiris-iris di bagian sampingnya, kemudian bunyi "dor" akan didapatkan dari irisan-irisan pelepah tadi jika ditangkupkan. Untuk anak laki-laki biasanya lebih serius membuat alat tembaknya, yaitu tulup dengan peluru semacam buah bulat kecil berwarna hijau, kalau mengenai kulit lumayan lho kulit jadi memerah.
Tulupnya si Kakak sudah dibalut dengan plakban hitam,
biar kuat katanya.
Beberapa hari lalu, si Kakak pulang main dari rumah temannya sambil membawa sebuah mainan, katanya beli harganya Rp. 1000,00 di dekat rumah temannya. Setelah saya amati ternyata sebuah tulup
Tulup dibuat dari bambu kecil sepanjang kurang lebih 30cm, yang dilengkapi dengan alat sodokan yang terbuat dari bambu juga. 
Sodokan ini berfungsi untuk menyodok "peluru". 
"Peluru" sebuah tulup mainan biasanya terbuat dari buah-buah kecil atau cukup dari kertas yang dibasahi air kemudian dibuat bulatan-bulatan. Selanjutnya bulatan ini dimasukkan ke dalam lobang bagian bawah tulup, kemudian disodok menggunakan tongkat. Dan..Tara!!! Kita bisa bermain perang-perangan dengan tembak tulup ini bersama teman-teman.
Di beberapa daerah pedalaman di Indonesia ternyata tembak tulup ini merupakan senjata untuk berburu lho. Ya, tapi yang saya bahas disini adalah tembak tulup mainan yang relatif lebih aman untuk anak-anak.
*****

Thursday 21 May 2015

Alun-alun Kota Tulungagung

Alun-alun Kota Tulungagung merupakan sarana umum sekaligus sebagai taman kota yang terletak di pusat kota Tulungagung. Alun-alun yang dikelilingi oleh jalan melingkar ini di bagian barat jalan ada Masjid Agung Al Munawar, dan bangunan Kantor Pos Pusat Tulungagung, di sebelah utara jalan ada Pendopo Kabupaten "Kongas Arum Kusumaning Bangsa", dan di sebelah timur jalan ada Perpustakaan Daerah Kabupaten Tulungagung, Kantor DPRD dan Kantor Catatan Sipil.

Nama Alun-alun sendiri sudah berganti beberapa kali mengikuti pergantian Kepala Daerah. Dari "Alun-alun" menjadi "Taman Kusuma Wicitra", dan sekarang berubah menjadi "Taman Aloon-aloon".
Jika malam hari, air mancurnya berwarna-warni disorot lamu aneka warna.
Masjid Al Munawar (dilihat dari Alun-alun)
Kantor Pos Tulungagung (dilihat dari Alun-alun)
Lepas dari namanya yang berubah-ubah, yang penting Alun-alun Tulungagung sekarang semakin asri dan semakin ramai dikunjungi warga yang ingin bersantai bersama keluarga. 

Di sini selain ada air mancur dengan sorotan lampu warna-warni pada malam hari, juga ada kolam dengan berbagai macam ikan, gazebo-gazebo untuk bersantai, arena untuk jalan kaki dimana batu-batu yang (agak) runcing atasnya disusun sepanjang jalan untuk tujuan kesehatan, area outbond dan mainan pasir laut, dakon raksasa, taman dan kursi panjang untuk duduk dan bersantai, ratusan burung merpati, serta arena untuk bermain skateboard atau skuter/otopet sewa.
Bahkan taman kota ini digunakan sebagai tempat berkumpul berbagai macam komunitas, seperti komunitas motor, komunitas crafter, komunitas merajut, dll.

Alun-alun Tulungagung ternyata pernah mendapat predikat sebagai taman kota terbaik tingkat Nasional tahun 2012 lho. Wah semakin bangga nih saya jadi orang Tulungagung. 

Ratusan Burung Merpati
Di berbagai sudut taman dibangun pagupon, yaitu rumah burung merpati. Suatu keasyikan sendiri jika main di siang atau sore hari. Kita bisa memberi makan burung-burung ini dengan menyebar jagung sebagai makanan favoritnya. Jagung bisa bawa sendiri dari rumah atau beli di sekitar lokasi, banyak yang jual kok.
Pagupon
Pohon beringin juga semakin membuat teduh.
Dakon Raksasa
Dakon/Congklak adalah permainan tradisional Jawa yang dimainkan oleh 2 orang, dimana ada papan kayu dengan 14 cekungan kecil dan 2 cekungan besar yang berfungsi sebagai lumbung (tempat penyimpanan) yang biasanya diisi batu kerikil/biji sawo (kecik). Masing-masing cekungan diisi 7 buah biji, kemudian dijalankan bergantian oleh masing-masing pemain dengan aturan pemain terus bisa menjalankan bijinya jika biji terakhir masuk lumbung. Pemain harus berganti jika ternyata biji menempati cekungan kosong. Masih banyak aturan di permainan Dakon ini sebenarnya. Nanti kapan-kapan deh saya posting, hehehe.

Dakon yang ini beda lho, namanya saja Dakon Raksasa, terbuat dari batu kali yang sangat besar dan sangat berat, sedangkan bijinya juga terbuat dari batu kerikil asli dari kali. 
Tapi sayang kerikil-kerikil kali ini sekarang sudah hilang. Bisa jadi ulah pengunjung yang tidak bertanggungjawab.



Area Bermain Pasir Laut dan Outbond

Di Alun-alun sebelah utara terdapat dua kolam pasir yang bisa dipakai mainan anak-anak. Di atas kolam pasir sebelah timur dipasang tali yang menghubungkan dua buah pohon besar di masing-masing ujungnya. Sementara di kolam pasir sebelah barat dua tali dihubungkan ke rumah kayu tinggi yang tangganya terbuat dari jala-jala tali, dimana anak-anak harus memanjat jala-jala ini dahulu jika mau meniti jalan di atas tali.
Arena Bermain Skateboard dan Skuter
Di bagian selatan ada arena untuk bermain skateboard yang membujur dari barat ke timur. Tapi bisa juga dipakai anak-anak mengendarai skuter/otopet sewa.

Tapi jika sedang tidak dipakai biasanya anak-anak berlarian, perosotan, atau sekedar duduk-duduk di arena ini.



Arena Jalan Kaki untuk Kesehatan
Di sekeliling kolam dibuat beberapa lajur untuk jalan kaki, tapi dengan syarat alas kaki harus dilepas. Di lajur jalan yang lebarnya kurang lebih 1,5 meter ini disusun rapi batu-batu kali yang ujungnya sedikit runcing. Konon dengan berjalan di atasnya bisa untuk terapi kesehatan.

Hayo siapa berani jalan-jalan di atas batu-batu ini?
Ingat! Harus tanpa alas kaki ya.
Kolam, Taman dan Air Mancur
Yang membuat sejuk Taman Alun-alun ini adalah banyaknya pohon yang ditanam. Ada beberapa pohon beringin besar yang umurnya sudah tua dan beraneka tumbuhan di taman. Tidak lupa kolam ikan dan air mancurnya juga membuat efek adem di siang hari. 

Duduk-duduk di pinggir kolam dengan banyak teratai di atasnya, sambil memandang air mancur di siang hari yang terik, membuat hati terasa damai dan pikiran terasa segar. Air mancur ini jika malam hari disorot lampu aneka warna yang membuat pemandangan menjadi meriah.

Kolam utama yang terletak tepat di tengah alun-alun.


Siang hari yang panas pun, di sini terasa adem.
Pintu masuk dan keluar di parkir sebelah timur.

Inilah sedikit cerita tentang Taman Alun-alun Tulungagung. Tempat rekreasi keluarga yang sekaligus berfungsi menjadi paru-paru kota Tulungagung. Sudah seharusnya dijaga bersama-sama dengan tidak merusak tanaman, menginjak rumput, tidak merusak fasilitas yang ada, dan (sudah tentu) tidak membuang sampah sembarangan.
*****

Sunday 17 May 2015

Happy Birthday Mas Dani

Hari ini 17 Mei 2015.
Teringat 14 tahun silam, tepatnya 17 Mei 2001 di Rumah Bersalin Garba Usadha Denpasar dengan dibidani oleh Dr. Nyoman Sudira, SpOg, Alhamdulillah telah lahir seorang bayi laki-laki mungil pertama kami. Dialah Syadza Akhdani Pancardi.

Bayi mungil yang setiap pagi selalu saya ajak berjemur di depan pura sebelah rumah. Saat itu kami tinggal di sebuah gang di Jl. Hayam Wuruk Denpasar, dekat Art Center Denpasar. Dimana hampir setiap orang yang lewat menyapa kami mengira kalau bayi mungil saya adalah seorang perempuan, karena kulitnya yang putih dan bibirnya yang merah. Bayi mungil yang dulu setiap menangis selalu langsung terdiam jika dinyanyikan lagunya Kenny yang berjudul "Kedap-kedip". Bayi mungil yang memanggil kami Papa dan Mama untuk pertama kalinya. Bayi mungil yang membuat kami belajar untuk menjadi orangtua.

Tidak terasa waktu terus berjalan, bayi mungil itu sekarang sudah bertumbuh kembang menjadi seorang remaja. Ya, 14 tahun usiamu, sudah kelas 8 SMP.

Semoga segala kebaikan selalu menyertaimu, Anakku.
Teruslah melangkah dan fokus ke depan, karena masa depanmu masih panjang.
Berjuang dan raihlah mimpimu. Kau pasti bisa!
Mama tidak bilang jalan yang Kau lalui pasti mudah, tapi kau pasti bisa melaluinya.
Jangan lupa pesan Papa tadi pagi ya Sayangku, "Happy Birthday, Mas Dani. Panjang umur, sehat selalu, tambah ketaatannya sama Allah dan orangtua. Jaga diri dan sikap selalu dalam bergaul ya Nak."
Mama hanya bisa mendoakan semoga segala kebaikan selalu menyertaimu dimana saja Kau berada.
Bagi Mama sampai kapan pun Kau tetap bayi mungil Mama yang akan selalu Mama sayangi.
Terima kasih sudah hadir dalam kehidupan Mama. Terima kasih, Anakku.

Happy Birthday Mas Dani ...
We love you.
Dari: Papa, Mama, Kakak Ony dan Adik Ai
*****
Silahkan baca juga : Kayuh Terus Sepedamu, Nak!

Friday 8 May 2015

Berkompetisi di Ajang EJSC (East Java Scout Challenge) 2K15

Tanggal 11-16 April 2015 kemarin di Kabupaten Tulungagung diadakan seleksi awal East Java Scout Challenge (EJSC) 2K15. Pemenang dari seleksi tingkat Kabupaten ini akan berkompetisi lagi di tingkat Propinsi yang akhirnya hanya akan diambil 1 tim pemenang untuk mendapat kesempatan belajar pramuka GRATIS ke Amerika. Wah hadiahnya keren ya?

EJSC 2K15 diikuti oleh Pramuka Penggalang kelas 4 SD dan kelas 5 SD di 38 Kabupaten se-Jawa Timur. Seleksi dilaksanakan di masing-masing Kabupaten/Kota dimana tempat untuk seleksi ditentukan sendiri oleh Kwartir Cabang setempat. 

Di seluruh wilayah Jawa Timur dibagi menjadi 4 zona, yaitu:
Zona1 :
Kab. Sumenep, Kab. Pamekasan, Kab. Sampang, Kab. Bangkalan, Kab. Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kab. Kediri, Kota Kediri.
Zona2 :
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Madiun, Kota Madiun, Kab.Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab.Lamongan, Kab. Gresik.
Zona3 :
Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto,Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kota Blitar, Kab. Trenggalek.
Zona4
Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Kab. Situbondo, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Jember, Kab. Lumajang, Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan

Waktu Kompetisi
Seleksi perkemahan di tingkat Kabupaten/Kota akan diadakan maksimal 6 (enam) hari dan dibagi dalam 3 grup, dimana 1 grup berjumlah maksimal 1680 peserta dan dilaksanakan selama 2 (dua) hari,. Jumlah grup masing-masing Kabupaten/Kota menyesuaikan dari banyaknya peserta di masing-masing Kab/Kota tersebut.

Tantangan Hari Pertama
Meliputi :
  • Winning Eleven Challenge yang terdiri dari : Tantangan Dasa Dharma, Tantangan Lagu Indonesia Raya, Tantangan Pancasila, Tantangan PBB, Tantangan PPGD (P3K), Tantangan Arah Mata Angin, Tantangan English Corner, Tantangan Music, Tantangan Rambu Lalu Lintas, Tantangan Phsycal Excercise, Tantangan Poster On The Spot.
  • Balls Challenge yang terdiri dari : Bola Piring, Bola Keseimbangan, Bola Paralon, Bola Lempar.
  • Tent Challenge.
  • Golden Scouts Challenge.
Tantangan Hari Kedua
Wildcard Chalenge dan Quiz Bowl.

( Sumber : http://www.pramukarek.or.id/index.php/berita-jatim/64-ejsc-2k15-semakin-dekat)
 ----------
Di Kabupaten Tulungagung mengambil lokasi di Lapangan Beji, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Ajang seleksi ini dilaksanakan selama 6 hari, dimana dibagi menjadi 3 kelompok seleksi. Masing-masing kelompok berkompetisi selama 2 hari. 

Termasuk sekolah Kakak Ony juga turut memeriahkan acara ini. Sudah beberapa bulan terakhir ini latihan pramuka si Kakak jadi lebih rajin dari biasanya, seminggu 2 kali, bahkan kadang 3 kali. Seminggu menjelang acara berlangsung malah hampir latihan setiap hari.

Meskipun akhirnya tidak mendapat juara, yang penting sudah ikut berkompetisi dan semoga adik-adik kelas bisa melanjutkan perjuangan ini sehingga bisa meraih juara 1 untuk bisa ikut seleksi tingkat Propinsi.

Nama Regunya adalah Regu Semut. Mengapa? Karena meskipun semut terkesan kecil dan lemah, namun semut itu suka saling tolong menolong dan punya rasa setia kawan yang tinggi.
Saya hanya sempat mengunjungi Kakak Ony di siang hari, karena malam hari harus menjaga Ibu yang harus opname di Rumah Sakit. Padahal malamnya banyak tantangan seru yang harus diselesaikan. 

Di siang hari mereka harus mendirikan tenda sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan panitia yang termasuk dalam penilaian Tent Challenge. 
Ternyata saat kami (saya, suami, dan Mas Dani) datang, mereka sudah selesai mendirikan tenda dan sedang santai di depan tenda sambil menyanyi diiringi musik gendang. Lapangan Beji ini sudah "disulap" menjadi sebuah perkampungan tenda yang didirikan oleh para peserta. Kita bisa jalan dari ujung ke ujung lapangan, untuk melihat-lihat tenda-tenda yang sudah didirikan. 





Kerapian, termasuk sepatu juga harus ditata rapi, alat masak yang tidak boleh menggunakan gas elpiji, tempat sampah, persediaan air bersih, persediaan makanan dll juga menjadi kriteria penilaian dalam Tent Challenge ini.
Inilah pintu masuk dari jalan luar ke dalam area tenda Grup Semut. Semula saya sempat bingung saat mau masuk, mau lompat atau gimana? Eh, ternyata tinggal dorong aja, hehehe.

Meskipun tidak bisa mengikuti full acara ini, saya sudah cukup bisa merasakan betapa serunya ajang kompetisi ini. Semoga acara East Java Scout Challenge (EJSC) 2K15 ini lancar dan sukses.
Salam Pramuka!
*****