Wednesday 29 August 2018

Aku Sangat Menyukai Awan

Berkas:Cumulus clouds panorama.jpg
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Cumulus_clouds_panorama.jpg
Kalau ada sebuah pertanyaan, "Apa ciptaan Allah yang paling Anda suka?"
Pasti jawabannya macam-macam ya.
Bahkan bisa jadi menyebutkan lebih dari satu, karena terlalu banyak yang disukai.

Saya Sangat Menyukai Awan

Hal ini berawal beberapa bulan lalu ketika secara tidak sadar saya melihat awan berak-arak di langit. Allahu Akbar! Sungguh besar ciptaanMu.

Awan-awan itu seperti menggambarkan sebuah lukisan di langit. Sangat indah. Bentuk awan yang seperti kapas putih bagai marshmallow, membuat hati ini diam-diam kagum dengan penciptanya. 

Bahkan terkadang juga membentuk lukisan tertentu. Dulu ketika saya kecil, sering saya melihat langit di ufuk timur dan melihat awan abu-abu kemerah-merahan karena terkena sinar matahari pagi membentuk lukisan, yang di mata kecil saya, saya melihat pemandangan yang sangat indah.

Bentuk awan pun setiap hari juga bermacam-macam. Ada yang tipis tidak beraturan, putih bergerombol ada yang membentuk sesuatu seperti seekor anjing atau raksasa, ada yang seperti pemandangan, bahkan ada yang hitam mengerikan. 

Sejak saat itu saya selalu memandang langit ketika saya berada di luar rumah. Terutama saat saya berangkat ke Pujasera tempat saya membuka stand makanan, yang menjadi tempat aktifitas saya sehari-hari.

Ada Apa dengan Awan?

Terlepas dari pembahasan awan melalui kacamata sains, dimana ada Awan Kumulus, Awan Sirus dan Awan Kumulonimbus, saya lebih melihat awan sebagai motivasi dan semangat dalam beraktifitas. Jadi lebih ke konteks spiritual. 

Semua tergantung kacamata masing-masing mengartikan bentuk awan yang kita lihat setiap hari. 

Hikmah yang saya rasakan ketika melihat awan adalah :

1. Bersyukur masih bisa beraktifitas di luar

Itu pertanda saya masih sehat. Karena saya masih bisa melakukan aktifitas seperti ke pasar, antar jemput sekolah, dll tanpa alat medis yang harus menempel di tubuh saya seperti infus, tabung oksigen, dll.

Nikmat yang sangat luar biasa yang kadang kita tidak menyadari bahwa nikmat kesehatan itu sangatlah mahal.

Bayangkan jika kita harus bergantung pada alat-alat itu untuk menyambung hidup, tentu saja butuh biaya yang sangat besar.

2. Mempertebal iman

Bentuk awan yang berbeda-beda setiap harinya, bahkan berbeda setiap jam dan setiap detiknya menambah iman atau kepercayaan saya kepada Tuhan Sang Maha Pencipta tambah kuat.

Apalah arti sebuah awan bagi Allah SWT yang menciptakan dunia ini beserta segala isinya. Awan hanyalah salah satu jenis ciptaanNya. 

Bahkan Nabi Muhammad SAW selalu dinaungi awan kemana pun Beliau pergi.

3. Menambah semangat menjalani hidup

Bentuk awan yang berubah-ubah setiap hari membuat saya menghayal. Kadang saya berdialog di dalam hati dengan Sang Khalik. Berbicara tentang masalah saya, tentang kesedihan saya, tentang harapan saya, tentang mimpi saya, tentang semuanya, bahkan terkadang tentang kemarahan saya.

Awan di Novel Negeri 5 Menara

Siapa yang belum pernah membaca novel yang sudah difilmkan karangan Ahmad Fuadi ini?

Novel dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan banyak menggambarkan kisah-kisah lucu yang terjadi di pondok pesantren. 

Novel ini berkisah tentang 6 orang pemuda yang nyantri di Pondok Gontor Ponorogo. Selain ada quote nya yang terkenal: man jadda wajada (artinya: Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil), adalah kebiasaan yang dilakukan oleh keenam orang ini. Setiap sore menjelang maghrib mereka berkumpul di bawah menara masjid sambil melihat awan yang ada di langit. Bagi mereka awan-awan itu mempunyai arti sendiri, yaitu menjadi negara dan benua impian masing-masing. Meskipun awalnya hanya sebuah mimpi, akhirnya mereka bisa sukses dan mewujudkan impian mereka masing-masing.

Yaa, itulah sekelumit cerita tentang awan. Kalau diceritakan tidak akan habis karena makna per orang berbeda-beda. Intinya,
Saat melihat awan selalu ada fantasi, mimpi dan harapan. Dan yang terpenting selalu ada asa di dalam hati, bahwa hidup ini harus dinikmati dan dijalani dengan penuh suka cita.
***** 

No comments:

Post a Comment

Yuuk saling berbagi.
Saya menunggu komentar dan saran dari Teman-teman.
Terima kasih.