Showing posts with label Ceritaku. Show all posts
Showing posts with label Ceritaku. Show all posts

Friday, 30 November 2018

[Bukan Sinopsis] Bohemian Rhapsody

Katanya, no pic hoax. Iyes! ini foto tiketnya :D
Malam itu malam hari libur, tepatnya hari Senin, 19 November 2018. Saya dan mas Dani nonton sesi terakhir di Golden Theater Tulungagung, satu-satunya bioskop yang ada di kota Tulungagungku tercinta ini.

Sebelumnya tak ada rencana sama sekali. Pagi hari kami hanya sempat ngobrol di meja makan, dan mas Dani hanya mau pamit, 
"Mah, nanti malem aku nonton, ya?"
"Film e opo, Mas?"
"Bohemian Rhapsody."
"Ya udah, mama ikut yaa?"

Warung saya tutup lebih awal, karena takut telat sampai lokasi. Jam tayang di jadwal pukul 21.45 wib.

Tak disangka sampai di sana ruang tunggu full. "Aduh! Jangan-jangan kehabisan tiket, nih!", pikir saya. Karena di pintu masuk theater 1 antrian sudah mengular. Ternyata yang penuh itu adalah antrian film horor Suzzanna!

Legaaa rasanya.
Yang nonton Bohemian Rhapsody hanya beberapa puluh orang saja. Ah, mungkin karena mereka sudah nonton ya, saya aja yang telat nontonnya. Atau, justru mereka tidak mengenal lagu yang sangat spektakuler, Bohemian Rhapsody? Atau bahkan mereka tidak mengenal Freddie Mercury, sang vokalis? Padahal Queen adalah band legendaris.

Selama pertunjukan tak sadar saya ikut menyanyi, kekangenan saya pada lagu-lagu Queen (sedikit) terobati. Jujur, selama ini saya hanya mengenal lagunya saja, sedikit sekali saya mengetahui perjalanan hidup dan karir mereka.

Lagu-lagu itu adalah teman saya belajar saat zaman saya kuliah dulu, sekitar tahun 1990an. Bycicle Race, Love of My Life, Jealousy, Bohemian Rhapsody, We are The Champion, We Will Rock You, dan masih banyak lagi. Dimana pada saat itu masih dengerin kaset yang pakai pita. Bener-bener zaman old ya, hehehe.

Film ini menceritakan tentang asal mula band Queen terbentuk, sampai mereka menjadi besar dan legendaris. Meskipun ada 3 anggota band yang lain, yaitu Bryan May, Roger Taylor dan John Deacon, film ini lebih menyorot pada kehidupan Freddie Mercury, sang vokalis yang diperankan oleh Rami Malek.

Freddie Mercury lahir di Stone Town, Zanzibar, Afrika Timur pada 5 September 1946 dengan nama asli Freddie Bulsara dan meninggal di London pada 24 November 1991 pada usia 45 tahun. Freddie dan keluarganya memeluk agama Zoroaster atau Majusi, yang menekankan pada tiga hal utama yaitu pikiran yang baik, perkataan yang baik dan perbuatan yang baik (thinking good thoughts, saying good words, and doing good deeds).

Diceritakan juga proses pembuatan lagu Bohemian Rhapsody. Lagu ini ditulis Freddie untuk album The Night at The Opera, tahun 1975. Meskipun saya kurang begitu paham istilah permusikan, yang jelas Bohemian Rhapsody adalah sebuah lagu yang sangat spektakuler. Lagu ini berdurasi hampir enam menit (biasanya kurang lebih 3 menit), yang termasuk dalam genre rock progressif di era 1970-an. Lagu ini lumayan kompleks, terdiri dari beberapa bagian tanpa chorus: intro, segmen ballad, sebagian opera, sebagian rock, dan coda reflektif (wikipedia).

Lagu yang menurut saya "aneh tapi asyik" ini bertahan di puncak tangga lagu di UK (United Kingdom) dan terjual lebih dari 1 juta kopi pada akhir Januari 1976. Dan ketika dirilis ulang tahun 1991, mengulangi kesuksesan di puncak tangga selama 5 minggu. Wow khan? 

Lagu yang direkam di studio pada zaman itu, dimana belum ada software secanggih zaman now, bisa menghasilkan komposisi lagu yang ketika kita mendengarkannya ada nuansa sedih dan semangat menjadi satu.

Coba dengarkan dengan seksama lagu Bohemian Rhapsody berikut ini:



Di film ini diceritakan juga kisah cinta sejati Freddie  dengan Mary Austin. Freddie yang ternyata seorang biseksual, kemudian terinveksi virus HIV, akhirnya tersadar dan kembali bergabung dengan Queen setelah sempat memutuskan keluar dari band Queen dan bersolo karir. 

Dia menyadari bahwa Queen bukan hanya sebuah band, melainkan lebih dari itu, Queen adalah sebuah keluarga. Pada tahun 1985, ia memulai hubungan dengan penata rambut Jim Hutton.

Film diakhiri dengan konser amal bertajuk Live Aid pada 13 Juli 1985, yang bertujuan untuk menanggulangi kelaparan di Ethiopia. Konser terbesar yang dihadiri 72 ribu orang di Stadion Wembley dan disiarkan secara langsung melalui televisi dengan sekitar 1,9 milyar pemirsa dari 150 negara di dunia, merupakan siaran langsung televisi terbesar pada masa itu.


Berikut video asli konser Live Aid dari youtube.



Dialog yang tidak bisa saya lupakan pada film ini adalah ketika Freddie, sang penyanyi 4 oktaf ini berkata, "Saya tidak bisa menyanyi dengan nada fals, meskipun ingin." Komunikasi Freddie dengan audience saat konser pun patut diacungi jempol. Dia selalu memberikan penampilan prima untuk para penggemarnya.

Selain sebagai seorang penyanyi. Freddie juga penulis lagu handal, dan pemain beberapa alat musik yaitu piano dan gitar. Selama kariernya, Freddie melakukan kira-kira 700 konser di negara-negara di seluruh dunia bersama Queen.

Demikian sekelumit tentang film Bohemian Rhapsody. Lagu-lagu Queen adalah karya emas yang patut mendapat penghargaan tinggi. Lagu yang bisa dinikmati sepanjang masa. 
Terima kasih.
*****
Sumber : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Bohemian_Rhapsody
https://id.wikipedia.org/wiki/Freddie_Mercury

Sunday, 28 October 2018

Mengajari Anak Laki-laki Shalat Jumat

My Beloved Sons, Ony Ahya, dok th. 2011
Melaksanakan Shalat Jumat adalah kewajiban setiap muslim laki-laki. 

Tetapi kadang yang menjadi pertanyaan para orangtua adalah sejak kapan sebaiknya anak-anak mulai diajarkan untuk shalat Jumat?

Memang kewajiban melakukan shalat bagi muslim adalah pada saat sudah akhil baliq. Namun anak-anak juga harus mulai diajarkan sejak kecil, agar menjadi sebuah kebiasaan. Sewaktu masih kecil harus dilatih dahulu, sehingga ketika mereka sudah akhil baliq mempunyai kesadaran sendiri untuk shalat, khususnya shalat jum'at yang wajib dilaksanakan oleh kaum laki-laki.

Sejak Usia Berapa Mulai Diajarkan Shalat Jumat?

Pembelajaran sejak usia dini ini juga saya berlakukan bagi anak-anak saya. 

Mereka sudah terbiasa diajak shalat Jumat sejak kecil, tapi memang harus sama Papanya sih. Kalau takut mengompol ya dipakaikan diapers. Minimal anak usia 3 tahun sudah bisa diajak beribadah ke mushala atau masjid. 

Jangan takut mereka akan membuat ribut, membuat kotor dan atribut negatif lainnya. Karena kalau tidak diajarkan sejak kecil, akan terasa sulit menanamkan kewajiban kepada anak yang sudah akhil baliq, karena tetiba mereka harus melaksanakan kewajiban shalat.

Bisa jadi orangtua merasakan dilema, takut jika anaknya akan rewel dan menangis, sehingga mengganggu para jamaah lainnya. Mungkin mereka akan berlari-lari dan bermain-main.

Yang tidak kalah penting adalah mengajarkan kepada anak-anak bahwa masjid atau mushala adalah tempat beribadah bukan tempat bermain. Jadi saat berada di mushala atau masjid, anak-anak tidak boleh ribut dan rewel. 

Menurut saya, hal itu janganlah menjadi halangan jika memang kita ingin anak-anak kita memahami kewajibannya ketika sudah dewasa kelak. 

Sekali-sekali kita harus bisa bersikap tegas kepada anak-anak. Ingat, tegas disini tidak berarti memukul atau mencubit ya. Cukup beri mereka pengertian. Di awal mungkin susah, tapi lama-lama pasti mereka akan paham juga.

Kebiasaan yang Menumbuhkan Kesadaran

Dengan membiasakan shalat Jumat sejak kecil, anak-anak jadi tahu bahwa mereka sebagai laki-laki wajib melaksanakan shalat Jumat.

Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan akan gampang ditanamkan ke dalam mindset. Sehingga sesuatu yang menjadi kewajiban akan menjadi sebuah kebutuhan. Betapa indahnya, seandainya mengerjakan ibadah shalat, khususnya melaksanakan shalat jumat bagi kaum lelaki adalah sebuah kebutuhan.

Anak-anak dengan kesadaran penuh akan berangkat ke mushala atau masjid dengan ringan kaki dan senang hati. Masya Allah, indah sekali.

Tidak akan ada lagi kalimat-kalimat pengingat bahwa sudah waktunya melaksanakan shalat. 
Kalimat pengingat biasanya di awal diucapkan dengan lemah lembut. Etapi, jika pengingat sudah mencapai ambang batas (khususnya kaum ibu, termasuk saya, hehehe), karena sudah diucapkan berkali-kali dan no respon, tidak menutup kemungkinan kalimat dengan nada tinggi (baca=bentakan, sodara-sodara) yang akan meluncur dari mulut ini. Bahkan kadang tangan ini begitu ringannya untuk mencubit! Astaghfirullah! 

Karena bisa jadi adzan atau bahkan khutbah jumat sudah terdengar. Sementara si anak santai-santai saja dan tidak segera berangkat ke masjid. Subhanallah!

Begitulah menanamkan sesuatu yang hukumnya wajib, yang jika tidak dilaksanakan hukumnya adalah dosa, tidak semudah membalikkan tangan. Cukup dengan doktrin, doktrin dan doktrin.

Anak-anak adalah makhluk hidup yang punya hati dan perasaan. Mereka bukan benda mati yang bisa dijejali dengan berbagai macam kewajiban yang kelak ketika mereka dewasa harus mereka kerjakan. Yup! Mereka harus dilatih.

Jangan Melarang Anak-anak Pergi ke Mushala atau Masjid


My beloved Ony, dok th. 2011

Bayangkan!
Seandainya mushala atau masjid terbebas dari anak-anak. 
Anda akan tenang dan nyaman beribadah bukan?

Tapi!
Kemana gerangan perginya anak-anak?
Kemana gerangan perginya mereka para penerus generasi islami kita? 
  • Apakah mereka sedang sibuk dengan gadget mereka masing-masing?
  • Apakah mereka sedang kongkow-kongkow dengan teman-temannya?
  • Dimanakah mereka?

Subhanallah!!!!

Itulah yang kita takutkan. Mushala dan masjid hanya berisi orang-orang tua saja. Tidak ada lagi generasi penerus yang akan mewarisinya.

Jangan sampai hal ini terjadi!

Para Jamaah orang tua seharusnya juga memahami keadaan ini. Jika kita berpikir hasil akhirnya kelak dan ini merupakan sebuah proses untuk menanamkan sebuah kewajiban sebagai seorang muslim laki-laki, sudah seharusnya kita sebagai orang tua memahaminya.

Yang sangat disayangkan adalah banyak yang berpikiran jika kita mengajak anak-anak ke masjid akan mengganggu orang beribadah. Padahal, sekali lagi, anak-anak harus diajari sejak kecil agar pada akhirnya terbiasa di saat mereka dewasa.

Ada sebuah hadist Nabi SAW sebagai berikut, 
      " Saat Rasulullah sujud dalam shalatnya, Hassan dan Hussain (cucu kembar nabi Muhammad SAW) menaiki punggung Beliau. Jika ada sahabat-sahabat yang ingin melarang, maka Rasulullah memberi isyarat untuk membiarkannya. Dan setelah selesai shalatnya Rasulullah memangku kedua cucunya itu."
(HR: Ibnu Khuzaimah)

Marilah selalu bersemangat dalam kebaikan.
Wassalamualaikum :)

*****

Wednesday, 17 October 2018

Gampangnya Mengurus Kacamata Menggunakan Kartu BPJS

Ini cerita tentang mas Dani yang mengurus klaim kacamata menggunakan fasilitas BPJS (Badan Penyelanggara Jaminan Sosial). 

Berawal dari keluhan pusing-pusing dan lemas yang dirasakan oleh mas Dani beberapa waktu terakhir ini. Ketika di check lab hasilnya semuanya baik. "Ada thypus nya tapi sedikit sekali", kata bu Dokter. Alhasil, mas Dani harus bedrest selama kurang lebih 2 minggu.

Alhamdulillah mas Dani sudah masuk sekolah kembali. Tapi tetap mengeluh kepalanya pusing. Dan keluhan pusingnya ini terjadi kebanyakan saat sekolah.

Saya jadi ingat dulu waktu kelas 4 SD mas Dani pakai kacamata minus 0.25 kanan kiri. Tapi hanya dipakai kurang lebih satu tahun saja. Analisa saya bisa jadi kambuh lagi, mengingat tugas dan kegiatan sekolah yang begitu padatnya.

Akhirnya diputuskanlah untuk memeriksakan mata ke Optik. 
Tapi karena sudah punya kartu BPJS (sayang juga kalau gak pernah dipakai) dan biar ada pembelajaran untuk mas Dani mengurus birokrasi, maka mulailah pengurusan berkas-berkas yang diperlukan.

Semua ini dilakukan oleh mas Dani sendiri. Proud of you, Son :*

Berikut Langkah-langkah Mengurus Kacamata Menggunakan Kartu BPJS

Langkah 1

Datangi Faskes (Fasilitas Kesehatan) tingkat I untuk minta rujukan ke dokter spesialis mata. Nama faskes I sudah tertera di kartu BPJS.

Faskes tingkat I keluarga kami menggunakan Klinik Syafa Farma (dr. Nanik Azizah).

Ternyata mas Dani dirujuk ke dokter spesialis mata di Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung.

Langkah 2

Berbekal surat rujukan dari faskes tingkat 1 yang dilampiri fotokopi KTP dan KK, mendaftarlah ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Di Rumah Sakit ini, mungkin karena antrian di Poli Mata terlalu padat, maka baru datang yang ketiga kalinya mas Dani bisa dilayani.

Setelah diperiksa oleh dokter spesialis mata, mas Dani mendapat surat rujukan ke Optik yang berisi hasil cek mata menggunakan alat tes mata. 

Langkah 3

Langsung datangi Optik yang melayani kartu BPJS.

Tidak perlu ke Kantor BPJS, karena yang akan mengurus ke Kantor BPJS adalah petugas optiknya.

Saat ke Optik rencananya saya mendampingi Mas Dani, karena berkaitan dengan pemilihan frame yang cocok, dan tentu saja besaran dana yang harus dikeluarkan. Ternyata mas Dani malah sudah langsung ngurus kacamatanya ke Optik. 

Akhirnya Optik Internasional yang berlokasi di Jl. Basuki Rahmat Tulungagung yang menjadi pilihannya.

Sampai di Optik Internasional, tibalah saatnya memilih kacamata. Biasanya di Optik diperiksa ulang untuk hasil yang lebih akurat. Setelah diperiksa ulang, baru memilih kacamata sesuai dengan selera dan jangan lupa sesuai dengan kantong. Tapi karena menggunakan kartu BPJS kita tidak membayar full harga kacamata, melainkan dipotong subsidi dari BPJS.

Berikut daftar subsidi BPJS untuk pembelian kacamata :
BPJS Kelas 1, subsidi Rp. 300.000,-
BPJS Kelas 2, subsidi Rp. 200.000,-
BPJS Kelas 3, subsidi Rp. 150.000,-
Akhirnya, Kacamatanya Sudah Jadi

Proses pembuatan kacamata dan pengurusan klaim subsidi kacamata oleh petugas Optik Internasional ke BPJS tidak lama. Keesokan harinya ternyata malah sudah beres. Jempol 4 untuk layanannya :D

Akhirnya, mas Dani pakai kacamata juga. 
Semoga tidak pusing-pusing lagi ya Mas, aamiin.

Kacamata baru nih. Kiri minus 0.25 silinder 0.5. Kanan minus 0.25 silinder 0.75.
Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pengurusan kacamata ini. Ternyata memang mengurus kacamata menggunakan BPJS CEPAT dan gak pakai ribet!
*****

Monday, 10 September 2018

Pengalaman Mengikuti Workshop PKN STAN 2018 di Crown Hotel Tulungagung



Hari Minggu, 2 September 2018 saya dan mas Dani mengikuti workshop PKN STAN di Hotel Crown Tulungagung. Acara ini dibagi menjadi tiga sesi. Dimana kami terdaftar di sesi 1 (jam 08.00 - 10.30) dari 3 sesi yang disediakan. Sasaran pesertanya adalah siswa kelas XII dan wajib didampingi orangtua.

Pagi itu kami sampai di tempat acara jam 8 lewat sedikit. Tapi acara belum dimulai. Saat itu di ruang acara sedang diputerin video. Ada 2 pembicara di depan.


Tidak lama kemudian acara dimulai. 

Pembicara pertama adalah alumnus PKN STAN. Dengan bersemangat beliau menjelaskan panjang lebar tentang PKN STAN. Tidak lupa para peserta dikenalkan dengan yel-yel yang bunyinya We are the next STANers 2019! 

Peserta dilarang memotret saat acara. 

So, akhirnya saya hanya mencatat saja. Gak papa ya, yang penting dapat beberapa informasi penting tentang PKN STAN sudah di kantong. Tapi saya juga sedikit browsing-browsing, karena informasi yang disampaikan kadang kurang detail.

Masih Adakah STAN?


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) merupakan salah satu Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) di bawah Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK) pada tanggal 17 Maret 1975.

Tahun 2015 berubah menjadi PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara STAN).


Bedanya kalau dulu STAN lulusan STAN ikatan dinas. Tapi lulusan PKN STAN langsung otomatis menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).


Jurusan di PKN STAN


Untuk lulusan SMA, bisa masuk program D1, D3 dan D4.
Untuk lulusan D3, bisa masuk program D4.


PKN STAN memiliki 4 jurusan, yaitu:
  1. Jurusan Akuntansi (D3 dan D4)
  2. Jurusan Pajak (D1 dan D3, D3 PBB/Penilai)
  3. Jurusan Kepabeanan dan Cukai (D1 dan D3, Publikasi BC)
  4. Jurusan Manajemen Keuangan (D1 dan D3 Kebendaharaan Negara, D3 Manajemen Aset)
Biaya Kuliah?

Biaya kuliah GRATIS!

Dengan fasilitas gratis bea pembangunan, bea pendidikan, bea buku dan alat tulis.

Lama Kuliah?


Di STAN ada program D1 (Diploma 1 tahun), D3 (Diploma 3 tahun), dan D4 (Diploma 4 tahun), dengan sistem DO (Drop Out/Sistem Gugur).


Biaya Hidup


Menurut mas Adit, pembicara yang lulusan PKN STAN, setiap bulan hanya membutuhkan dana sekitar Rp. 1.050.000,- saja. Dengan perincian biaya kos, biaya makan, transport, internet, fotocopy, and others.

Penempatan Setelah Lulus

STAN sudah tidak ikatan dinas lagi, tetapi lulusannya langsung menjadi PNS KEMENKEU (Pegawai Negeri Sipil Kementrian Keuangan).

Jadi, TKD (Tes Kemampuan Dasar) CPNS sudah dimasukkan sekalian kedalam serangkaian Tes USM (Ujian Saringan Masuk) PKN STAN.

Gaji


Gaji PNS lulusan STAN D3 Pajak 13jt/bulan, D1 pajak 10jt/bulan, dengan sistem penggajian 16xgaji selama setahun.

Tingkat Persaingan


Tahun 2017. Jumlah peserta: 168.814. Jumlah diterima: 6961. Persentase yang diterima: 3-4%.


Seleksi Administrasi

  • Tes CAT (Computer Assisted Test) yang meliputi TKD (Tes Kemampuan Dasar), TPA (Tes Potensi Akademik), dan TBI (Tes Bahasa Inggris).
  • Tes Kebugaran dan fisik khusus Bea Cukai
Syarat administrasi
  • Nilai Rapor > 70
  • Usia < 20 tahun
  • Foto
  • Biaya Pendaftaran: Rp.250.000,-
Syarat Tambahan

Khusus Bea Cukai ada syarat tambahan:
  • tinggi badan 165cm (pria)/ 155cm (wanita).
  • Mata minus maks -2
  • Tidak buta warna.

Waktu Pengerjaan Tes
  • TPA (Tes Potensi Akademik) 40 menit 45 soal
  • TBI  (Tes Bahasa Inggris) 50 menit 60 soal
Pada SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) ini, secara umum peserta harus bisa mengerjakan per 1 soal 57 detik.

TKK (Tes Kesehatan dan Kebugaran)


Meliputi: 

  • Cek Fisik
  • Lari 12 menit
  • Shuttle Run
------------------
Tapi sayang infonya tidak begitu lengkap dan detail. Seperti kapan pendaftarannya, kapan tesnya, komposisi soalnya, sistem penilaiannya, tempat tes nya dimana, dll. Peserta tidak diberi kesempatan untuk tanya jawab.

Gak papa sih, informasi ini bisa dicari sendiri. Atau kadang malah diumumkan via sekolah masing-masing.


Mungkin waktunya yang singkat, dari jam 8.00-10.30. Kesannya jadi terburu-buru dan lebih banyak ke promo Bimbel STAN SS (Science Society). Persis yang saya lakukan ketika dulu saya masih bekerja di bimbel terbesar di Indonesia, Primagama, yaitu mengadakan ceramah ke sekolah-sekolah di Bali bahkan ke luar pulai sampai ke NTB untuk mencari siswa.

Yaa tapi itung-itung tetap untung. Dapat sedikit info tentang PKN STAN, mas Dani dapat hadiah flash Disk karena menjawab benar 8 soal dari 10 soal yang dibagikan. Dan yang lebih penting lagi menambah semangat mas Dani untuk berjuang di Kompetisi USM PKN STAN 2019.

We are the next STANERS 2019!

Bismillah, semoga diijabah Allah SWT. Aamiin yaa Rabbal'alaamiin.

Mohon Doa Restunya yaa Teman-teman semua :)


*****
Sumber : http://www.pknstan.ac.id

Wednesday, 5 September 2018

[Sakitnya tuh di sini] Saat Ngobrol Hindari Asyik dengan Gadget


Suatu saat saya berkumpul dengan teman-teman. Kalau sudah ngobrol kadang sampai lupa waktu. Kami asyik ketawa-ketiwi. Biasa lah, meskipun sudah umur 40 tahun ke atas, tapi kalau sudah berkumpul sepertinya sudah lupa umur, seperti masih puluhan tahun yang lalu rasanya.

Tapi ada pemandangan yang aneh.
Ada salah satu teman yang asyik dengan gadgetnya. Dari mulai duduk sampai pulang, tangannya tidak lepas dari hp androidnya. Kadang malah sambil senyum-senyum sendiri. Ketika kami mengobrol, hanya sepintas lalu dia melihat kami. Sepertinya dia asyik dengan dunianya sendiri.

Pemandangan yang sangat wajar khan di zaman sekarang.

Kok ngumpul sama teman, wong saat ngumpul di meja makan saja masih sambil asyik dengan gadgetnya masing-masing.  Sangat ironis memang!

Quality Time vs Gadget

Pernah lihat sebuah keluarga makan bersama di meja makan sambil memegang gadget masing-masing. Pemandangan yang sangat biasa bagi saya. Hampir setiap hari saya melihat pemandangan ini di Pujasera tempat saya membuka stand.

Apalagi saat melihat seorang ibu yang makan bareng anaknya, bukan malah mengajak ngobrol, tapi malah asyik dengan gadgetnya. Bahkan yang lebih parah, si anak juga dikasih gadget sekalian. Jadi mereka asyik sendiri dengan gadget masing-masing. Terus, dimanakah quality timenya?

Pemandangan seperti itu sudah bukan hal yang aneh lagi.


Era Zaman Now lah.....

Memang tidak bisa dipungkiri. Di jaman yang serba instant ini, kalau tidak melek teknologi dianggap kuper lah (kurang pergaulan), kudet lah (kurang update)! 
Tapi segala sesuatu itu kan ada batasnya. Sesuatu yang berlebihan pasti juga berdampak tidak baik.

Sampai-sampai ada yang bilang, "gadget itu mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat".

Ada lagi pesan bijak yang bunyinya, "taruh gadgetmu, dan menulislah".

Salah satu teman facebook saya yang menjadi dosen juga pernah update status kalau mahasiswanya tidak ada yang mencatat, melainkan hanya memotret tulisan yang ada di papan. Pengalaman seperti ini juga pernah saya alami saat saya masih menjadi pengajar di bimbel. Makanya, mahasiswa zaman now kalah jauh hafalannya dengan mahasiswa jaman dahulu yang rajin menulis.

Sopan Santun Ketika Sedang Mengobrol
  • Taruh Hp/gadget.
  • Tatap mata yang sedang berbicara, untuk memberikan respect bahwa kita memperhatikan pembicaraannya.
  • Berikan opini atau tanggapan jika diminta.
(tolong ditambahkan jika ada yang kurang, terima kasih)

Sepele kan?

Tapi itu sangat penting. Bahwa kita menghormati sesama. 
Sekarang dibalik saja, seandainya kita yang digitukan (baca= ketika bicara ditinggal main hp), pasti sakitnya tuh disini (hatiku sakiit banget).

Memang jamannya sudah terlanjur sudah seperti ini. 
Tapi, jangan sampai kita pun menjadi korban keganasan zaman edan ini.

Yuuk. Sama-sama belajar.
Wassalam.
*****

Wednesday, 29 August 2018

Aku Sangat Menyukai Awan

Berkas:Cumulus clouds panorama.jpg
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Cumulus_clouds_panorama.jpg
Kalau ada sebuah pertanyaan, "Apa ciptaan Allah yang paling Anda suka?"
Pasti jawabannya macam-macam ya.
Bahkan bisa jadi menyebutkan lebih dari satu, karena terlalu banyak yang disukai.

Saya Sangat Menyukai Awan

Hal ini berawal beberapa bulan lalu ketika secara tidak sadar saya melihat awan berak-arak di langit. Allahu Akbar! Sungguh besar ciptaanMu.

Awan-awan itu seperti menggambarkan sebuah lukisan di langit. Sangat indah. Bentuk awan yang seperti kapas putih bagai marshmallow, membuat hati ini diam-diam kagum dengan penciptanya. 

Bahkan terkadang juga membentuk lukisan tertentu. Dulu ketika saya kecil, sering saya melihat langit di ufuk timur dan melihat awan abu-abu kemerah-merahan karena terkena sinar matahari pagi membentuk lukisan, yang di mata kecil saya, saya melihat pemandangan yang sangat indah.

Bentuk awan pun setiap hari juga bermacam-macam. Ada yang tipis tidak beraturan, putih bergerombol ada yang membentuk sesuatu seperti seekor anjing atau raksasa, ada yang seperti pemandangan, bahkan ada yang hitam mengerikan. 

Sejak saat itu saya selalu memandang langit ketika saya berada di luar rumah. Terutama saat saya berangkat ke Pujasera tempat saya membuka stand makanan, yang menjadi tempat aktifitas saya sehari-hari.

Ada Apa dengan Awan?

Terlepas dari pembahasan awan melalui kacamata sains, dimana ada Awan Kumulus, Awan Sirus dan Awan Kumulonimbus, saya lebih melihat awan sebagai motivasi dan semangat dalam beraktifitas. Jadi lebih ke konteks spiritual. 

Semua tergantung kacamata masing-masing mengartikan bentuk awan yang kita lihat setiap hari. 

Hikmah yang saya rasakan ketika melihat awan adalah :

1. Bersyukur masih bisa beraktifitas di luar

Itu pertanda saya masih sehat. Karena saya masih bisa melakukan aktifitas seperti ke pasar, antar jemput sekolah, dll tanpa alat medis yang harus menempel di tubuh saya seperti infus, tabung oksigen, dll.

Nikmat yang sangat luar biasa yang kadang kita tidak menyadari bahwa nikmat kesehatan itu sangatlah mahal.

Bayangkan jika kita harus bergantung pada alat-alat itu untuk menyambung hidup, tentu saja butuh biaya yang sangat besar.

2. Mempertebal iman

Bentuk awan yang berbeda-beda setiap harinya, bahkan berbeda setiap jam dan setiap detiknya menambah iman atau kepercayaan saya kepada Tuhan Sang Maha Pencipta tambah kuat.

Apalah arti sebuah awan bagi Allah SWT yang menciptakan dunia ini beserta segala isinya. Awan hanyalah salah satu jenis ciptaanNya. 

Bahkan Nabi Muhammad SAW selalu dinaungi awan kemana pun Beliau pergi.

3. Menambah semangat menjalani hidup

Bentuk awan yang berubah-ubah setiap hari membuat saya menghayal. Kadang saya berdialog di dalam hati dengan Sang Khalik. Berbicara tentang masalah saya, tentang kesedihan saya, tentang harapan saya, tentang mimpi saya, tentang semuanya, bahkan terkadang tentang kemarahan saya.

Awan di Novel Negeri 5 Menara

Siapa yang belum pernah membaca novel yang sudah difilmkan karangan Ahmad Fuadi ini?

Novel dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan banyak menggambarkan kisah-kisah lucu yang terjadi di pondok pesantren. 

Novel ini berkisah tentang 6 orang pemuda yang nyantri di Pondok Gontor Ponorogo. Selain ada quote nya yang terkenal: man jadda wajada (artinya: Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil), adalah kebiasaan yang dilakukan oleh keenam orang ini. Setiap sore menjelang maghrib mereka berkumpul di bawah menara masjid sambil melihat awan yang ada di langit. Bagi mereka awan-awan itu mempunyai arti sendiri, yaitu menjadi negara dan benua impian masing-masing. Meskipun awalnya hanya sebuah mimpi, akhirnya mereka bisa sukses dan mewujudkan impian mereka masing-masing.

Yaa, itulah sekelumit cerita tentang awan. Kalau diceritakan tidak akan habis karena makna per orang berbeda-beda. Intinya,
Saat melihat awan selalu ada fantasi, mimpi dan harapan. Dan yang terpenting selalu ada asa di dalam hati, bahwa hidup ini harus dinikmati dan dijalani dengan penuh suka cita.
***** 

Friday, 24 August 2018

Daun Kecubung yang Menyembuhkan

Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Bayangkan saat kita sakit, rasanya mau makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Saat satu bagian kecil tubuh kita sakit, rasanya seluruh anggota tubuh yang lain ikut merasakannya. 

Kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman saya, yaitu ketika adik Ahya berumur 6 bulan. Saat itu tahun 2007 dan kami tinggal di Mojokerto.

Diawali ketika memandikan Adik Ai (Ahya) dan akan memakaikan baju, saya merasakan ada benjolan kecil di perut sebelah kiri. Setiap habis mandi, ketika saya usap perutnya menggunakan minyak kayu putih, benjolan keras itu semakin lama semakin membesar sampai kurang lebih sebesar telur bebek.

Ketika di USG ternyata benjolan itu adalah usus yang saling menarik sehingga menyebabkan usus yang satu menali usus yang lain, sehingga membentuk simpul (mbulet -bhs Jawa-). Satu-satunya solusi adalah tindakan medis, yaitu operasi pemotongan usus tadi. Karena jika dibiarkan bagian usus yang tersimpul tadi lama kelamaan akan membusuk. Untuk kondisi sehari-hari normal, Adik terlihat fine-fine saja. Badannya juga gendut lucu, hanya saja saat makan atau minum sering muntah.

Singkat cerita kami lebih nemilih pengobatan alternatif daripada tindakan medis, yaitu pijat dan penggunaan obat herbal. Dengan pertimbangan jika harus dibedah kami tidak tega, karena adik Ai masih sangat kecil. 

Sampailah kami ke rumah bu Biratin, seorang ibu sekaligus seorang tabib yang ternyata pernah belajar obat-obatan herbal dari pedalaman Kalimantan. Beliau tinggal di Tulungagung. Hal ini juga karena salah satu tetangga saya disembuhkan oleh Beliau, padahal  tetangga saya ini sakit batu ginjal dan harus segera melakukan operasi. Pengobatannya adalah dengan cara dipijat, kemudian diberi obat-obatan dimana kita harus mencari atau membuat ramuan itu sendiri. Misalnya disuruh makan empedu ikan hiu, empedu kambing, atau obat-obatan herbal seperti daun-daunan, bunga dan akar-akaran.

Nah, akhirnya kami lebih memilih untuk berikhtiar dengan obat-obatan herbal ini. Pada saat itu bu Biratin bilang bahwa semua ini ikhtiar, Allah lah yang menyembuhkan. Setelah si Adik dipijat kami diberi resep yaitu daun bunga kecubung berwarna ungu yang diremas kemudian ditempelkan ke perut yang ada benjolannya. Hal ini dilakukan setiap malam sebelum tidur.

Saat itu belum bisa dipastikan pengobatan bisa dilanjutkan. Masih harus dilihat dulu efek pertama dari penggunaan daun kecubung ini. Jika ketika bangun pagi remasan daun kecubung tadi menjadi kering, itu pertanda bahwa cairannya bisa diserap tubuh, maka pengobatan bisa dilanjutkan. Akan tetapi jika remasan daunnya masih basah, maka pengobatan harus dihentikan, dan tindakan medis harus dilakukan, yaitu memotong usus Adik Ai melalui operasi.

Alhamdulillah ternyata ketika Adik bangun pagi remasan daun kecubung yang ditempel di perutnya kering. Itu artinya pengobatan bisa dilanjutkan kembali.

Daun Kecubung Ungu, Manfaat Daun Kecubung Ungu, Khasiat Daun Kecubung Ungu
Daun Kecubung Bunga Ungu
Sumber:  https://www.khasiat.co.id/daun/kecubung-ungu.html

Singkat cerita saya melakukan ritual menempel remasan daun kecubung ini dengan sepenuh hati. Tidak pernah terbit di hati saya pertanyaan, sampai kapan ya Allah? Big NO. Dengan telaten saya melakukannya setiap malam saat Adik mau tidur. Dengan keyakinan yang penuh dan doa yang tiada henti saya melakukan ikhtiar ini.


Sulitkah Mencari Daun Kecubung Bunga Ungu ini?

Jawabannya IYA.
Karena ternyata bunga kecubung yang tumbuh di sekitar rumah orangtua saya di Tulungagung bunganya berwarna putih semua. Dan di tempat tinggal saya di Mojokerto, notabene di sepanjang pinggir sungai Brantas bunganya berwarna putih semua.

Ternyata satu-satunya yang punya tanaman ini adalah tetangga saya di Tulungagung. Dan dengan sukarela si pemilik membolehkan saya mengambil daunnya dengan gratis. Ya Allah terima kasih.


Karena mendapatkannya harus di Tulungagung padahal saat itu saya tinggal dan bekerja di Mojokerto, maka saya menyimpan daun kecubung itu di kulkas, dengan cara menyimpannya per lembar di atas kertas hvs putih. Benar-benar seperti harta karun saya memperlakukannya saat itu.


Saat persediaan habis, saya tinggal telepon Ibu saya, maka datang lah Beliau ke Mojokerto dengan naik kereta api. Saat itu Beliau masih aktif menjadi guru.

Begitu juga ketika kami bepergian ke Jogja atau kemana pun. Daun Kecubung itu tidak pernah sekalipun ketinggalan. Dan si Adik sendiri juga merasa enjoy, tidak pernah rewel, bahkan dengan sukacita pasrah jika sudah waktunya menempelkan remasan daun di perutnya.



Akhirnya Sebuah Doa Terjawab

Semua usaha yang kami lakukan tentu saja diiringi dengan doa dan harapan kepada Allah SWT untuk kesembuhan Adik Ai. Dan, tepat 1 (satu)tahun pengobatan yang tiada henti, usus yang saling menyimpul lepas sempurna. Subhanallah. Allahu Akbar.

Benjolan itu sekarang sudah hilang. Untuk menjadi sempurna memang membutuhkan waktu. Untuk menormalkan kembali, Bu Biratin menyuruh saya untuk memijit perut Adik dengan Minyak Ban Len Tjeng. Kadang kalau perut si Adik diraba masih terasa bunyi aneh, seperti suara krucuk-krucuk. Tapi seiring dengan waktu akhirnya bisa sembuh sempurna. Alhamdulillah sekarang Adik Ai sudah berumur 11,5 tahun. Sudah kelas 6 SD. Dan benjolan itu sudah benar-benar hilang.


Akhirnya inilah hasil dari ikhtiar dan doa yang diijabah. Semoga artikel ini bermanfaat.

Siapa saja yang sakit jangan sampai putus asa, karena putus asa itu sangat dibenci Tuhan. Ayo semangat yaa Teman-teman.


*********

------------------------------------
Tulisan pertama di tahun 2018.
Akhirnya saya bersemangat menulis kembali.
Salam Blogger!
*********

Wednesday, 17 June 2015

Marhaban ya Ramadhan 1436 H

Tidak terasa bulan Ramadhan yang sudah berlalu setahun sudah, kini kembali menghampiri dan menyapa kita kembali. Tentu saja ada kebahagiaan dan kedamaian tersendiri bagi kita kaum muslim masih bisa dipertemukan kembali dengan bulan suci yang penuh ampunan ini.

Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan suci yang penuh rahmat dan berkah. Terima kasih sudah Kau pertemukan kembali kami dengan bulan Ramadhan tahun ini ya Allah.

Untuk teman-teman muslim semua, saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan 1436 H ini, semoga senantiasa diberi kemudahan, kelancaran dan kesehatan dalam menjalankan ibadah. Semoga segala amal ibadah teman-teman diterima oleh Allah Swt. Aamiin aamiin yaa Rabb.

Mohon maaf postingan singkat ini saya buat sambil menjaga warung. Sudah kangen blogging sebenarnya, tapi waktunya yang kurang menunjang. Sebenarnya sudah banyak draft yang saya buat di aplikasi blogger, tinggal edit sedikit sana-sini dan dipublish. Tapi waktu jualah yang kurang menunjang.

Oke teman-teman, sampai ketemu lagi di postingan selanjutnya ya.
Semangat ^^

Tuesday, 2 June 2015

Es Lilin, yang Masih Ngetren di Rumah Sendiri

Siapa yang masih suka makan es lilin?
Rasanya es lilin ini sudah tergeser oleh jenis minuman lain ya. Waktu zaman saya kecil dulu es lilin adalah minuman favorit. Biasanya yang paling banyak dijual adalah rasa kacang ijo. 
Zaman sekarang juga masih ada yang menjual, hanya sayang setelah makan es lilin ini jadi batuk karena banyak penjual yang memberikan pemanis buatan ke dalam es lilinnya

Membuat Es Lilin Sendiri
Beberapa bulan terakhir ini untuk mengantisipasi anak-anak beli minuman di luar, seperti cappucino cincau, pop ice blender, aneka susu racik, dll yang kini marak dijual di pinggir jalan atau di kedai-kedai, saya membuatkan es lilin sendiri untuk anak-anak. Karena biasanya kalau sering beli minuman seperti itu anak-anak suka batuk. Bahkan yang lebih parah sekitar 2 minggu yang lalu si Adik dan Kakak keracunan gara-gara beli susu racik. Sejak saat itu, saya melarang anak-anak untuk beli minuman seperti itu lagi. Mengingat susu merupakan tempat perkembangbiakan yang mudah bagi bakteri. Jadi kita harus hati-hati sekali dalam memilih minuman yang berbahan dasar susu.

Semula sih saya buatkan es cappucino sendiri, tapi tanpa cincau. Anak-anak suka banget, karena selain lebih enak, dapatnya juga lebih banyak. Etapi lama-lama kok males ya kalau setiap hari harus buat es blender. 

Akhirnya ada ide membuat es lilin. Sekali buat, anak-anak ternyata suka, dan yang terpenting dari mereka tidak ada yang batuk-batuk karena saya menggunakan gula asli. Biasanya saya buat es lilin dari nutrisari, cappuccino instan aneka rasa, bahkan kopi instan atau dari jus aneka buah. Saya buat selang-seling biar anak-anak tidak bosan.

Cara membuatnya pun sangat gampang. Kalau lagi malas memblender, cukup diberi air dan gula saja dan diaduk rata. Tapi khusus untuk cappuccino dan kopi instan harus diseduh pakai air panas dulu agar bisa tercampur dengan merata. Kecuali jus buah ya harus diblender agar buahnya bisa hancur. Setelah itu dimasukkan ke dalam plastik es dan dikareti atasnya. Lanjut masuk freezer, 1 jam kemudian sudah jadi deh es lilinnya.

Setelah dimasukkan di plastik khusus es,
ditaruh di freezer,
jadi deh es lilinnya.

Es lilin cappuccino, suegerr!
Memang tidak semua bisa menikmati es lilin ini karena gigi sensitif misalnya. Karena saat makan es lilin biasanya kita "makan" bukan "menunggu cair baru meminumnya", yaitu dengan menggigit dan mengunyah es lilin tersebut sehingga ada sensasi dingin-dingin renyah di dalam mulut. yang wow!
*****

Saturday, 30 May 2015

Mencoba Peruntungan di International Food Festival Lippo Mall Kuta Bali

Kali ini saya mau bercerita tentang si Papa alias suami saya  yang mencoba peruntungan di International Food Festival tanggal 8-17 Mei 2015 di Lippo Mall Kuta, Bali.

Kenapa "mencari peruntungan" kata-kata yang saya pilih?
Karena si Papa memang sama sekali belum pernah membuka usaha kulineran. Selama ini usaha yang digelutinya berkisar di dunia marketing yaitu menjadi manager di salah satu lembaga pendidikan di Bali, menjalankan proyek EO (Event Organizer), mengantar turis (kadang juga teman-teman atau saudara) keliling Bali, dan ikut menjadi anggota komunitas jual-beli di Bali.

Sementara kalau kongkow-kongkow Beliau lebih suka nongkrong bareng klub motor (bukan geng motor lho ya) CB Bali, yang menurut informasi, CB Club ini merupakan komunitas biker yang mengutamakan sopan santun di jalan, kebersamaan dan solidaritas antar anggotanya, dan cabangnya ada dimana-mana.

Sumber : https://www.facebook.com/lippomall.kuta/photos/a.574690625943349.1073741834.561097720635973/851962301549512/?type=1&theater
Hal ini berawal ketika suami saya ditelepon temannya yang merupakan salah satu panitia di event "Spring Happening" bahwa dia menawarkan sewa salah satu stand di ajang International Food Festival yang merupakan salah satu dari rangkaian acara tersebut.

Akhirnya suami bekerjasama dengan beberapa orang teman mulai mencoba bisnis kulineran, dengan harapan siapa tahu bisnis ini bisa berkelanjutan. Setelah mencari menu yang kira-kira cocok di lidah pembeli, maka dipilihlah menu Mi Ramen.

Uji coba masakan pun dilakukan, dan terciptalah "Mi Ramen GRECO". 
GRECO itu kepanjangannya adalah "Great Corolla". Ya, itu nama mobil kesayangan suami saya.
Tampilan Mi Ramen "Greco" plus Teh Tarik
hanya 25K saja.
Dan inilah standing banner yang dipasang di depan stand.
Event yang digelar selama 10 hari ini benar-benar pengalaman yang berkesan. Setiap hari suami dan teman harus belanja keluar masuk pasar dan supermarket, harus melayani pengunjung dengan baik. Alhasil setiap hari bbm-an ke saya laporan hasil penjualan mi ramennya. Di hari sepi (hari biasa, bukan weekend) minimal laku 14 porsi. Di hari-hari libur atau menjelang weekend lumayan bisa laku sampai 57 porsi sehari. Alhamdulillah sebuah pengalaman pertama yang sangat berharga bagi suami saya. Saya pun jadi ikut-ikutan ingin mencoba peruntungan ini. Semoga keinginan saya diijabah Allah, aamiin.
















Itulah sekelumit cerita tentang "Mencoba peruntungan di International Food Festival". Sudah saatnya kita keluar dari kampret zone (comfort zone maksudnya). Kok gak dari dulu-dulu ya? hehehe

Cerita selanjutnya adalah pembukaan "Greco Warung Makan" dan "Greco Angkringan". Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya. Soalnya belum ada kiriman foto dan report dari si Papa. hihihi.
*****