Monday, 10 September 2018

Pengalaman Mengikuti Workshop PKN STAN 2018 di Crown Hotel Tulungagung



Hari Minggu, 2 September 2018 saya dan mas Dani mengikuti workshop PKN STAN di Hotel Crown Tulungagung. Acara ini dibagi menjadi tiga sesi. Dimana kami terdaftar di sesi 1 (jam 08.00 - 10.30) dari 3 sesi yang disediakan. Sasaran pesertanya adalah siswa kelas XII dan wajib didampingi orangtua.

Pagi itu kami sampai di tempat acara jam 8 lewat sedikit. Tapi acara belum dimulai. Saat itu di ruang acara sedang diputerin video. Ada 2 pembicara di depan.


Tidak lama kemudian acara dimulai. 

Pembicara pertama adalah alumnus PKN STAN. Dengan bersemangat beliau menjelaskan panjang lebar tentang PKN STAN. Tidak lupa para peserta dikenalkan dengan yel-yel yang bunyinya We are the next STANers 2019! 

Peserta dilarang memotret saat acara. 

So, akhirnya saya hanya mencatat saja. Gak papa ya, yang penting dapat beberapa informasi penting tentang PKN STAN sudah di kantong. Tapi saya juga sedikit browsing-browsing, karena informasi yang disampaikan kadang kurang detail.

Masih Adakah STAN?


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) merupakan salah satu Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) di bawah Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK) pada tanggal 17 Maret 1975.

Tahun 2015 berubah menjadi PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara STAN).


Bedanya kalau dulu STAN lulusan STAN ikatan dinas. Tapi lulusan PKN STAN langsung otomatis menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).


Jurusan di PKN STAN


Untuk lulusan SMA, bisa masuk program D1, D3 dan D4.
Untuk lulusan D3, bisa masuk program D4.


PKN STAN memiliki 4 jurusan, yaitu:
  1. Jurusan Akuntansi (D3 dan D4)
  2. Jurusan Pajak (D1 dan D3, D3 PBB/Penilai)
  3. Jurusan Kepabeanan dan Cukai (D1 dan D3, Publikasi BC)
  4. Jurusan Manajemen Keuangan (D1 dan D3 Kebendaharaan Negara, D3 Manajemen Aset)
Biaya Kuliah?

Biaya kuliah GRATIS!

Dengan fasilitas gratis bea pembangunan, bea pendidikan, bea buku dan alat tulis.

Lama Kuliah?


Di STAN ada program D1 (Diploma 1 tahun), D3 (Diploma 3 tahun), dan D4 (Diploma 4 tahun), dengan sistem DO (Drop Out/Sistem Gugur).


Biaya Hidup


Menurut mas Adit, pembicara yang lulusan PKN STAN, setiap bulan hanya membutuhkan dana sekitar Rp. 1.050.000,- saja. Dengan perincian biaya kos, biaya makan, transport, internet, fotocopy, and others.

Penempatan Setelah Lulus

STAN sudah tidak ikatan dinas lagi, tetapi lulusannya langsung menjadi PNS KEMENKEU (Pegawai Negeri Sipil Kementrian Keuangan).

Jadi, TKD (Tes Kemampuan Dasar) CPNS sudah dimasukkan sekalian kedalam serangkaian Tes USM (Ujian Saringan Masuk) PKN STAN.

Gaji


Gaji PNS lulusan STAN D3 Pajak 13jt/bulan, D1 pajak 10jt/bulan, dengan sistem penggajian 16xgaji selama setahun.

Tingkat Persaingan


Tahun 2017. Jumlah peserta: 168.814. Jumlah diterima: 6961. Persentase yang diterima: 3-4%.


Seleksi Administrasi

  • Tes CAT (Computer Assisted Test) yang meliputi TKD (Tes Kemampuan Dasar), TPA (Tes Potensi Akademik), dan TBI (Tes Bahasa Inggris).
  • Tes Kebugaran dan fisik khusus Bea Cukai
Syarat administrasi
  • Nilai Rapor > 70
  • Usia < 20 tahun
  • Foto
  • Biaya Pendaftaran: Rp.250.000,-
Syarat Tambahan

Khusus Bea Cukai ada syarat tambahan:
  • tinggi badan 165cm (pria)/ 155cm (wanita).
  • Mata minus maks -2
  • Tidak buta warna.

Waktu Pengerjaan Tes
  • TPA (Tes Potensi Akademik) 40 menit 45 soal
  • TBI  (Tes Bahasa Inggris) 50 menit 60 soal
Pada SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) ini, secara umum peserta harus bisa mengerjakan per 1 soal 57 detik.

TKK (Tes Kesehatan dan Kebugaran)


Meliputi: 

  • Cek Fisik
  • Lari 12 menit
  • Shuttle Run
------------------
Tapi sayang infonya tidak begitu lengkap dan detail. Seperti kapan pendaftarannya, kapan tesnya, komposisi soalnya, sistem penilaiannya, tempat tes nya dimana, dll. Peserta tidak diberi kesempatan untuk tanya jawab.

Gak papa sih, informasi ini bisa dicari sendiri. Atau kadang malah diumumkan via sekolah masing-masing.


Mungkin waktunya yang singkat, dari jam 8.00-10.30. Kesannya jadi terburu-buru dan lebih banyak ke promo Bimbel STAN SS (Science Society). Persis yang saya lakukan ketika dulu saya masih bekerja di bimbel terbesar di Indonesia, Primagama, yaitu mengadakan ceramah ke sekolah-sekolah di Bali bahkan ke luar pulai sampai ke NTB untuk mencari siswa.

Yaa tapi itung-itung tetap untung. Dapat sedikit info tentang PKN STAN, mas Dani dapat hadiah flash Disk karena menjawab benar 8 soal dari 10 soal yang dibagikan. Dan yang lebih penting lagi menambah semangat mas Dani untuk berjuang di Kompetisi USM PKN STAN 2019.

We are the next STANERS 2019!

Bismillah, semoga diijabah Allah SWT. Aamiin yaa Rabbal'alaamiin.

Mohon Doa Restunya yaa Teman-teman semua :)


*****
Sumber : http://www.pknstan.ac.id

Wednesday, 5 September 2018

[Sakitnya tuh di sini] Saat Ngobrol Hindari Asyik dengan Gadget


Suatu saat saya berkumpul dengan teman-teman. Kalau sudah ngobrol kadang sampai lupa waktu. Kami asyik ketawa-ketiwi. Biasa lah, meskipun sudah umur 40 tahun ke atas, tapi kalau sudah berkumpul sepertinya sudah lupa umur, seperti masih puluhan tahun yang lalu rasanya.

Tapi ada pemandangan yang aneh.
Ada salah satu teman yang asyik dengan gadgetnya. Dari mulai duduk sampai pulang, tangannya tidak lepas dari hp androidnya. Kadang malah sambil senyum-senyum sendiri. Ketika kami mengobrol, hanya sepintas lalu dia melihat kami. Sepertinya dia asyik dengan dunianya sendiri.

Pemandangan yang sangat wajar khan di zaman sekarang.

Kok ngumpul sama teman, wong saat ngumpul di meja makan saja masih sambil asyik dengan gadgetnya masing-masing.  Sangat ironis memang!

Quality Time vs Gadget

Pernah lihat sebuah keluarga makan bersama di meja makan sambil memegang gadget masing-masing. Pemandangan yang sangat biasa bagi saya. Hampir setiap hari saya melihat pemandangan ini di Pujasera tempat saya membuka stand.

Apalagi saat melihat seorang ibu yang makan bareng anaknya, bukan malah mengajak ngobrol, tapi malah asyik dengan gadgetnya. Bahkan yang lebih parah, si anak juga dikasih gadget sekalian. Jadi mereka asyik sendiri dengan gadget masing-masing. Terus, dimanakah quality timenya?

Pemandangan seperti itu sudah bukan hal yang aneh lagi.


Era Zaman Now lah.....

Memang tidak bisa dipungkiri. Di jaman yang serba instant ini, kalau tidak melek teknologi dianggap kuper lah (kurang pergaulan), kudet lah (kurang update)! 
Tapi segala sesuatu itu kan ada batasnya. Sesuatu yang berlebihan pasti juga berdampak tidak baik.

Sampai-sampai ada yang bilang, "gadget itu mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat".

Ada lagi pesan bijak yang bunyinya, "taruh gadgetmu, dan menulislah".

Salah satu teman facebook saya yang menjadi dosen juga pernah update status kalau mahasiswanya tidak ada yang mencatat, melainkan hanya memotret tulisan yang ada di papan. Pengalaman seperti ini juga pernah saya alami saat saya masih menjadi pengajar di bimbel. Makanya, mahasiswa zaman now kalah jauh hafalannya dengan mahasiswa jaman dahulu yang rajin menulis.

Sopan Santun Ketika Sedang Mengobrol
  • Taruh Hp/gadget.
  • Tatap mata yang sedang berbicara, untuk memberikan respect bahwa kita memperhatikan pembicaraannya.
  • Berikan opini atau tanggapan jika diminta.
(tolong ditambahkan jika ada yang kurang, terima kasih)

Sepele kan?

Tapi itu sangat penting. Bahwa kita menghormati sesama. 
Sekarang dibalik saja, seandainya kita yang digitukan (baca= ketika bicara ditinggal main hp), pasti sakitnya tuh disini (hatiku sakiit banget).

Memang jamannya sudah terlanjur sudah seperti ini. 
Tapi, jangan sampai kita pun menjadi korban keganasan zaman edan ini.

Yuuk. Sama-sama belajar.
Wassalam.
*****

Saturday, 1 September 2018

[So Soon] Umur adalah Rahasia Tuhan


Kematian akan datang tanpa permisi. 
Dia datang tanpa mengetuk pintu dan bertanya apa kita sudah siap?

Satu demi satu orang terkasih akan meninggalkan kita. 
Waktu begitu cepat berlalu, terus berputar tanpa mengenal lelah. Perputaran bumi terhadap porosnya pun semakin hari juga semakin cepat, menyebabkan waktu demi waktu juga semakin cepat berlalu.

Time is so passing by.

Setiap manusia akan mengalami masa kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan kematian. Siklus yang sangat biasa. Sudah kodratnya seperti itu. Tapi akan menjadi luar biasa karena kita manusia mempunyai rasa dan emosi.

Dalam waktu hanya satu tahun saya kehilangan dua orang terdekat saya, Nenek saya dan Paman saya (putra kedua Nenek saya). Saya pernah menulis tentang Nenek saya di sini. Tahun 2017 mereka dijemput kembali pulang oleh Sang Khalik.

Bahkan sampai sekarang pun saya belum bisa melupakan kesedihan dan kehilangan. Mereka sepertinya masih di sekitar saya saja. Seperti sekarang ini, the tear is streaming down my face, saat saya menulis tentang mereka berdua. Mereka masih ada, hanya saja mereka berada di tempat yang berbeda. 

Anda tahu lagunya Maher Zain yang berjudul So Soon?
Lagu ini ada di dalam album Forgive Me yang di rilis tahun 2012.
Entah kenapa setiap mendengar lagu itu saya selalu merasa sedih. Kapan pun, dimana pun hati saya seperti hilang separuh. 

Sumber : https://youtu.be/sXN7PjP08To

Lagu ini bercerita bahwa kematian itu datang begitu mendadak. Setiap orang pasti merasa kehilangan yang amat sangat jika ditinggal orang terkasih. Akan tetapi hidup terus berlanjut. Jadi kita tidak boleh berputus asa. Dan hanya kepada Tuhan sang Pencipta lah kita semua akan kembali.
*****