Friday 19 October 2018

Tersenyumlah Kepada yang Membencimu

Sumber: https://findicons.com/search/emoticon
Saat membaca judulnya saja sudah pasti Anda mengernyitkan dahi.
Tersenyum? Kepada yang membenci? Memang bisa??
Kalau dilogika jelas rasanya tidak mungkin. Harusnya kebaikan dibalas dengan kebaikan. Kejahatan ya harus dibalas dengan kejahatan. Baru adil itu namanya. Itu jika kita bicara dengan logika dan hawa nafsu. 

Bahkan saya pernah membaca suatu status yang bunyinya,"Lemparkan bunga kepada orang yang membencimu, tapi jangan lupa sekalian pot nya".  Jujur saya pengin ketawa membaca ini.

Lovers dan Haters

Biasalah, dalam kehidupan ini pasti ada lovers dan haters. Jumlah haters pasti lebih banyak daripada lovers. Sudah pasti itu.
Gak percaya?

Saya sangat yakin, bahwa semua agama pasti mengajarkan hendaknya kejahatan dibalas dengan kebaikan. Tidak ada satu pun agama yang mengajarkan balas dendam. Kita harus bisa menahan hawa nafsu untuk tidak balas dendam, karena perbuatan balas dendam pasti dilarang oleh agama apa pun.

Mari kita renungkan kalimat di bawah ini:

Jika kebaikan dibalas dengan kebaikan, itu adalah suatu hal yang biasa.
Jika kejahatan dibalas dengan kebaikan, itu adalah perbuatan yang mulia. 
Jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, itu artinya adalah dendam. 


And remember!! 
Dendam termasuk perbuatan aniaya. Dan perbuatan aniaya sangat dibenci oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. 

Saya pernah mendapat kiriman audio di group WA (whatsapp) tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Yayat Ruhiyat yang berisi tentang sabar, syukur dan istiqomah. Ada sebuah kalimat yang paling saya sukai, padahal aslinya saya suka semuanya, yaitu: 
"Direndahkan tidak mungkin menjadi sampah. Disanjung tidak mungkin menjadi rembulan. Tidak perlu menjelaskan siapa dirimu. Orang yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan orang yang membencimu tidak percaya itu".
Beliau juga berpesan bahwa sebaiknya kejahatan dibalas dengan kebaikan, karena Allah SWT adalah Tuhan yang Mahabaik. Dengan melakukan kebaikan yang terus menerus maka kejahatan akan bosan dan pergi dengan sendirinya.

Hukum Timbal Balik

Hukum timbal balik adalah hukum alam. Ada yang menyebut hukum karma.

Artinya semua yang kita lakukan di dunia ini pasti berbalas. 
Jika kita melakukan kebaikan, maka balasannya adalah kebaikan. 
Begitu pun, jika kita melakukan kejahatan, maka balasannya adalah keburukan.

Sangat masuk akal dengan teori apa yang kita tanam, itulah yang kita petik.

Apa pun, energi negatif itu selalu menggiring kita ke arah yang tidak baik. Dan, percayalah bahwa sesuatu yang tidak baik itu pasti membuat hidup kita tidak tenang.

Jadi, kalau ada orang yang membenci kita, lebih baik kita tidak usah menanggapinya. Seperti pepatah Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Lho, memang siapa anjingnya. Upss :(

Yakinlah, apa yang mereka lakukan terhadap kita juga akan berbalas, layaknya hukum timbal balik tadi.

Jika Dinalar secara Spiritual

Secara spiritual, dimana kita harus selalu menumbuhkan sikap positif kepada siapa pun. Maka hendaknya kebaikan dibalas dengan kebaikan, dan kejahatan harus dibalas dengan kebaikan. 

Di dalam Al Qur'an Surah Al Araf: 199, disebutkan:

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.” 

Lebih baik cuekin saja orang yang membenci kita. Tetap berbuat baik dan tentunya tetap tersenyum.


Siap kan untuk selalu tersenyum dan menebar kebaikan? Bahkan kepada orang yang membenci kita sekalipun. Bismillah, pasti bisa!!

Wassalam :)
*****

1 comment:

  1. According to Stanford Medical, It's in fact the ONLY reason this country's women live 10 years longer and weigh 42 pounds lighter than we do.

    (Just so you know, it is not about genetics or some secret-exercise and really, EVERYTHING related to "HOW" they eat.)

    BTW, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    TAP on this link to find out if this quick questionnaire can help you unlock your real weight loss possibilities

    ReplyDelete

Yuuk saling berbagi.
Saya menunggu komentar dan saran dari Teman-teman.
Terima kasih.