Tuesday 21 April 2015

Semangat Kartini Ibu Mertuaku Tercinta

Setelah menikah tahun 2000 silam otomatis saya jadi punya 2 ibu. Ibu kandung dan ibu mertua. Bagi saya, keduanya adalah ibu hebat. 
Memangnya ada ibu yang tidak hebat di dunia ini? 
Semua ibu hebat, menurut saya. Mereka adalah Super Mom yang cintanya kepada keluarga adalah cinta tanpa syarat. Seluruh hidupnya diabdikan kepada anak dan suami tercinta. 

Kali ini KEB (Kumpulan Emak Blogger) menggelar postingan serentak tentang semangat Kartini Ibu Mertua dengan hastag #‎K3BKartinian‬. Wow! Topik yang sangat menarik. 
Rasanya memang tidak pernah habis ya cerita tentang sosok seorang Ibu. 

Oke, mari kita mengenal lebih lanjut sosok ibu mertua saya. 
Ibu mertua saya sudah lumayan sepuh. Beliau lahir tahun 1939 (berusia 76 tahun). Suami saya adalah putra kelima dari 6 bersaudara. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang mendampingi Bapak yang bekerja sebagai pegawai Pertamina di Plaju, Palembang. 

Meskipun saya baru mengenal beliau selama 15 tahun ini, namun saya sangat paham sifat Beliau dan banyak teladan yang bisa saya petik dari Beliau. Banyak hal sederhana seperti kasih sayang, ucapan terima kasih, dan kerapian yang bisa saya serap untuk saya praktekkan dalam mengasuh anak-anak. Hal sederhana tapi berdampak sangat besar dalam perilaku yang sopan dan dalam pergaulan. Kadang saya prihatin, hal ini sudah jarang terlihat pada pergaulan di jaman sekarang.

Kasih Sayang
Ibu selalu berpegang teguh pada kasih sayang. Bahwa dengan kasih sayang, kita bisa banyak mendapat saudara dimana pun kita berada. Dengan kasih sayang kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja tanpa mengenal tahta dan kasta. Ibu selalu menganggap orang lain itu baik, sebaik Beliau terhadap orang lain. 

Kerapian
Ibu juga seorang perapi, hobinya bersih-bersih. Bisa dibayangkan ya, betapa nyamannya dahulu putra-putri beliau saat berkumpul di rumah. Rumah yang bersih dan tertata rapi. 

Kebiasaan ini berlanjut sampai sekarang. Tidak jarang kami harus menunggu dalam waktu yang agak lama jika mau pergi bersama-sama. Setelah dicek ternyata Ibu masih belum juga selesai mandi. Dan yang bikin lama ternyata sambil mandi Ibu bersih-bersih kamar mandi. Kadang saya merasa geli sendiri dengan kebiasaan Ibu yang satu ini.

Ucapan Terima Kasih
Rasanya tidak banyak orang tua jaman sekarang yang mengajarkan kepada anaknya tentang minta tolong dan ucapan terima kasih. Padahal 2 kata sederhana ini adalah dua kata magic yang bisa membentuk perilaku sopan santun kepada yang lebih tua.

Secara keseluruhan bisa saya simpulkan bahwa seorang Kartini tidak harus seorang wanita pekerja. Namun seorang Ibu Rumah Tangga seperti Ibu Mertua saya pun adalah seorang Kartini. Di tangan Beliaulah tanggung jawab membesarkan anak-anak dan mendidiknya menjadi jiwa-jiwa kuat dan berakhlak mulia. Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, kasih sayang seorang Ibu jelas kasih sayang tanpa batas. Itulah semangat Kartini yang sesungguhnya.
Selamat Hari Kartini, Ibu Mertuaku Tercinta :*
*****

7 comments:

  1. Asyik ya ibu mertuanya senang bersih2 pasti menular sama anaknya ^_^

    ReplyDelete
  2. selamat hari Kartini ya, salam untuk mertua nya :)

    ReplyDelete
  3. Mak NInik asik bangeet... punya mertua yang kaya contoh dan ilmu. Kerapihan dan kesopanan harus dilihat anak-anak kita sedari awal. Beliau nenek hebat, proud of her! :)

    ReplyDelete
  4. Setiap wanita pasti bisa seperti Kartini dengan caranya masing-masing

    ReplyDelete
  5. Ibu mertua? Aku belum nikah jadi aku ga bisa menceritakan bagaimana sikap mertua kepadaku xixixi
    Selamat hari kartini

    ReplyDelete

Yuuk saling berbagi.
Saya menunggu komentar dan saran dari Teman-teman.
Terima kasih.