Siang itu, sepulang sekolah Mas Dani langsung menghampiri saya yang sedang setrika baju. Kemudian terjadilah pembicaraan antara saya dan anak mbarep saya itu, sebagai berikut:
------------------------------------------------
"Ma, tadi aku nolong temanku."
"Nolong gimana, Mas?"
"Temenku tadi ada yang pingsan."
"Pingsan, terus?"
"Ya aku tolong."
"Cewek apa cowok?"
"Cewek."
"Oh, cewek. Nolongnya itu gimana, Le?"
"Ya aku gotong ke UKS."
"Lho, anaknya Mas gendong sendirian ke UKS?"
"Ya endak. Aku dibantu sama anak-anak cewek. Mereka ndak kuat, akhirnya tak bantuin. Temen-temenku cowok ndak ada yang mau nolongin."
"Wah, bagus itu, Le. Menolong orang pingsan itu tidak usah melihat cowok atau cewek."
---------------------------------------------------------------------
Itulah penggalan percakapan saya dengan anak lanang mbarep (anak laki-laki sulung) saya yang sudah kelas 8 SMP, umurnya 12 tahun 8 bulan. Saya bersyukur, di balik sikapnya yang terlihat cuek ternyata dia juga bisa care dengan teman sekelasnya.
Sikap tolong-menolong seharusnya memang diajarkan sejak dini. Agar anak bisa berempati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Menolong orang lain memang seharusnya tidak pandang bulu dan tanpa pamrih. Apalagi dalam kasus di atas, pingsan adalah kondisi darurat. Apakah kita harus berpikir panjang terlebih dahulu sebelum menolongnya, "kira-kira perlu ditolong apa tidak ya orang ini?" Bagaimana seandainya tidak ada yang mau menolong menggotongnya ke UKS?
Memang, di jaman sekarang ini terkadang kita harus lebih waspada. Banyak modus kejahatan yang menggunakan 'rasa iba' sebagai umpannya. Contohnya di jalan ada orang yang pura-pura minta tolong, sepertinya dia terluka karena jatuh. Setelah kita dekati untuk menolong ternyata teman-temannya datang melakukan aksi kejahatan.
Tentu saja kita sebagai orangtua harus lebih bijak dalam menyikapi hal ini. Tidak serta merta memukul rata bahwa semua orang yang butuh pertolongan kita adalah orang jahat. Artinya menolong seseorang itu bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita, misalnya membantu menyeberangkan jalan orang yang sudah tua, menolong mengambilkan buku guru yang terjatuh, mengantar teman ke UKS, menolong membawakan belanjaan Mama, and so on.
*****
Yang penting Menolong untuk kebaikan
ReplyDeleteiya Mas, bener banget :)
DeleteMemang di jaman sekarang mau baik harus siap-siap Mbak. Kadang senyum di jalan kepada orang secara acak saja, kita dianggap mau menipu. Padahal senyum kan sedekah termudah. Sama seperti mas Dani, bisa saja ada yang nanti bilang Dani naksir anak cewek tersebut, padahal murni ingin menolong...
ReplyDeletePeran orang tua memang besar untuk menanamkan nilai-nilai baik sejak dini, ya Mbak.. Senang membaca ini ^^
iya Mbak, yang penting niat dari diri sendirinya saja,
Deletememang seperti itu di dunia ini, kita melakukan kebaikan atau pun tidak, orang yang tidak suka ngomongnya selalu negatif :)
makasihh mbak Yanet :)
selama untuk kebaikan, menolong itu nggak perlu dipikrkan. dan nggak perlu pandang bulu :)
ReplyDeletetapi, jaman sekarang banyak banget modus kejahatan yang nggak terduga, kita harus berhati2 juga
betul mas, tapi juga harus hati2 :)
Deleteyang amat memilukan dan mejadi ironi ketika ada orang kecelakaan, bukannya di tolong malah dilihatin aja, itulah moral kebanyakan orang saat ini :D
ReplyDeletemungkin merasa takut mas...apalagi kalau yg lukanya parah
Deletetolong menolong harus dilakukan setiap orang, anak mbarep sudah memiliki sifat ini...senang sekali pasti orang tuanya, selain itu kita juga harus bijak dalam menasehati...
ReplyDeletesemoga berlanjut terus ya mbak Dwi, kebaikan demi kebaikan dilakukannya... maturnuwun :)
DeleteMas Dani..lanjutkan! semoga tetap jadi anak yg baik hati, penolong, soleh..:)
ReplyDeletemakasih Tante :)
Deleteaamiin aamiin Ya Rabb
Untuk menolong tidak perlu liat siapa mereka cowok atau cewek kalau sudah ada niat nolong tinggal laksanain aja biar dapat pahala :)
ReplyDeletebener mbak, kalau terlalu lama mikirnya malah gak jadi nolong :(
DeleteMenolong teman sekecil apapun adalah sebuah kekeluargaan :-)
ReplyDeletebetul...dan harus ditingkatkan terus :)
DeleteMenolong itu tak usah pandang bulu, ya.
ReplyDeleteAnak lanang mbarep bisa jadi teladan yg baik :)
bener banget mbak Pipit...
DeleteinsyaAllah, semoga berkelanjutan sampai dia dewasa :)
tolong mrnolong itu sangat di anjurkan dalam hidup bermasyarakat dan tak perlu berpikir-pikir dalam melakukannya
ReplyDeleteiya mbak Defa, cuma di jaman sekarang ini juga harus berhati2 menolong orang, ikuti kata hati aja dan yang penting ikhlas melakukannya :)
Deletekalau menolong teman pingsan sih tidak harus pikir panjang, tapi haru tetap tenang aga bisa memikirkan pertolongan terbaik kali ya mbak? terus kalau menolong orang pingsan memang harus hati-hati kalau ada hal di balik itu...ok makasih infonya. happy blogging mbak ninik.
ReplyDeletebener mas, karena kondisinya darurat....
Deletesama2... happy blogging juga :)
Sukur masih ada Mas Dani—tahu kapan mesti 'cancut tali wanda' :)
ReplyDeletealhamdulillah mas...digerakkan hatinya untuk menolong temannya... :)
DeleteMANTAP GAN ARTIKELNYA
ReplyDeleteBeli kebab klik disini kakak
ReplyDelete