Pernahkah Teman-teman merenung, betapa Allah sudah memilihkan suami atau istri yang tepat untuk kita? Berbagai proses yang telah kita lewati di masa lalu, dimana terkadang kita pernah mencintai seseorang yang "kita pikir" dia adalah jodoh kita, ternyata berakhir dengan perpisahan dan kesedihan belaka.
Pernahkah Teman-teman "menyangka" Allah tidak sayang kepada kita karena telah merenggut cinta yang kita "anggap" suci itu? Pertanyaan lebay yang sering muncul biasanya adalah, "Mengapa harus dipertemukan jika akhirnya harus dipisahkan?"
Sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik untuk kita, begitu pun sebaliknya. Allah Mahatahu apa yang kita butuhkan, daripada apa yang kita inginkan. Dan rencana Allah selalu yang terindah. Saya sangat percaya itu.
Bagi saya, cinta pertama dan terakhir saya adalah suami saya.
Cinta di masa lalu (sebelum ada ikatan pernikahan) itu adalah cinta semu, cinta duniawi yang saat itu saya anggap sebagai cinta sejati, dan ternyata saya mengakui, saya salah besar. Karena cinta sejati itu adalah cinta setelah ada ikatan pernikahan, yaitu suami atau istri kita pada saat ini.
Cinta itu harus memiliki
Menurut saya, cinta harus dan wajib memiliki.
Meskipun banyak yang bilang, cinta itu tidak harus memiliki, saya tetap berpegang teguh pada prinsip bahwa cinta harus memiliki.
Suami dan istri kita, itulah cinta yang sekarang kita miliki. Memang suatu keharusan, kita mencintai apa yang kita miliki, yang sudah jelas halal di mata Allah. Jangan pernah berpikir sedikit pun untuk mencari cinta yang lain jika sudah menikah.
Jadi benar kan kalau cinta itu harus memiliki?
Cinta saya sekarang ya suami saya.
I Love You, Suamiku
Proses bagaimana saya akhirnya bisa bertemu dengan cinta saya ini memang sudah dituliskan dalam skenario yang sangat indah oleh Allah. Kami yang tidak saling mengenal sebelumnya, akhirnya dipertemukan dalam dunia kerja yang sama.
Berawal dari perkenalan dan pertemanan, akhirnya kami menyadari bahwa kami saling menyayangi. Proses pacaran yang hanya 4 bulan, masuklah ke jenjang pernikahan. Alhamdulillah.
Menikah memang bukan suatu proses yang mudah, begitu juga yang kami alami.
Di awal kehidupan bersama, kami masih harus saling menyesuaikan satu sama lain. Benturan kadang terjadi. Tangis dan urai air mata kadang mengiringinya, meskipun sebenarnya lebih banyak kebahagiaan dan keindahan yang terjadi.
Hari demi hari, hingga tahun demi tahun kami lalui bersama. Benturan-benturan kami atasi. Perbedaan persepsi kami samakan. Masalah-masalah yang datang silih berganti adalah proses pendewasaan kami. Apalagi dengan hadirnya ketiga buah hati tersayang. Kami harus menyatukan visi dan misi keluarga kecil kami. Selain hidup ini terasa semakin berwarna, mereka bertigalah (anak-anak kami) tempat kami (saya dan suami) belajar di bangku sekolah kehidupan ini. Belajar terus sampai hayat di kandung badan.
Bukan Pengorbanan, Melainkan Kewajiban
Kata-kata inilah yang pernah diucapkan suami, ketika saya bilang, "Hani, semoga Allah membalas pengorbanan Hani ini dengan segala kebaikan."
(Hani adalah panggilan sayang saya ke suami).
Bekerja jauh di Pulau Dewata bukannya suatu hal yang mudah tentunya bagi suami saya. Jauh dari anak istri, harus menyiapkan makan dan minum sendiri tidak ada yang meladeni, harus mencuci dan menyetrika sendiri, pulang dari kerja dan capek tapi tidak ada gelitik-gelitik tangan kecil anak-anak dan suara-suara mereka yang bisa mengobati rasa letih karena bekerja seharian, tidak ada secangkir kopi susu hangat buatan sang istri tercinta. Itulah yang saya maksud dengan pengorbanan tadi.
Suami saya malah bilang, "Tidak ada pengorbanan, dan aku sedang tidak berkorban. Ini adalah sebuah kewajiban, kewajiban seorang ayah terhadap anak dan istrinya."
*tisu mana tisu*
Rahasia Hati Suamiku
Ketika saya sedang menulis tulisan ini, saya bbm-an dengan suami. Eh dengan sukarela Beliau membeberkan rahasia hatinya yang ternyata tidak jauh beda dengan yang ditulis di buku Rahasia Hati Suami, karya Safar Ubaknomminakbai ini.
Inilah rahasia hatinya:
"Rahasiaku simpel : Jeritan hati keras, tapi tidak pernah menjerit. Derai tangis sebelum tidur, namun langsung terhapus dengan senyuman di pagi hari oleh matahari. Umpatan-umpatan manusiawi seorang Papa & Suami terbungkam dengan sebuah doa untuk anak-istri tercinta. Intinya : kuat/tegar di luar, tetapi rapuh di dalam."*hiks saya jadi tambah melo inih*
Terima Kasih Suamiku
Problema yang datang silih berganti justru membuat kami semakin kuat. Waktu jualah yang mendewasakan kami. Tidak terasa pernikahan kami memasuki usia 15 tahun, insya Allah bulan Juli 2015 nanti..
Terima kasih Suamiku, sudah mencintaiku.
Terima kasih Suamiku, sudah mengajariku.
Terima kasih Suamiku, sudah membimbingku.
Terima kasih Suamiku, sudah mendampingiku dan memberiku semangat di meja persalinan saat proses kelahiran ketiga anak kita.
Terima kasih Suamiku, sudah menjadi imamku.
Terima kasih Suamiku. Terima kasih Belahan Jiwaku.
Masih panjang jalan yang harus kami lewati. Semoga Allah memudahkan perjuangan kami hingga kami bisa menyelesaikan amanah kami dengan baik. Amanah yang harus kami jaga, kami rawat, kami didik dan kami sayangi. Hanya perjuangan dan doa yang kami lakukan. Semoga hati kami selalu diluruskan, perjuangan kami dimudahkan. Semoga cinta kami adalah cinta dunia akhirat, Yaa Rabb.
Terima Kasih Belahan Jiwaku.
PS: Bagi yang masih jomblo, yakinlah bahwa Allah juga sudah mempersiapkan jodoh yang tepat untuk Anda. Tinggal bagaimana Anda memantaskan diri untuk mendapatkannya. Selamat berjuang!
----------------------------------------
*****
Alhamdulillah tulisan ini mendapat apresiasi dari juri dan mendapatkan hadiah sebuah buku :
"Rahasia Hati Suami"
dari Penerbit LovRinz
Terima kasih ya :)
*****
memang jodoh itu hadir di saat yang tidak disangka-sangka dan menurut saya sebagai lelaki jodoh itu memang di tangan Allah tapi kalau tidak dijemput ya bakal di tangan Allah terus dan cara menjemput jodoh yaitu melalui sebuah pernikahan :)
ReplyDeletelanggeng terus ya mba :)
laki2 memang harus mencari, wanita yang menunggu...
Deleteaamiin makasih :)
saya sih udah nemu mba yang klik di hati cuma masih ngelobby nih biar dapat restu dari ibu soalnya bapak saya dah acc *malahcurcol :D
Deletesippp turut mendoakan ya, semoga lancar dan dimudahkan :)
Deleteaamiin mba :)
DeleteMerinding bacanya mak, inspiratif bgt tulisannya...semoga jadi pemenangnya ya mak
ReplyDeleteaamiin...makasih mbak Yuni :)
DeleteSemoga langgeng mba pernikahannya, jadi pengen punya suam******* :D
ReplyDeleteaamiin....makasih mbak Wida :)
Deleteberdoa terus..insya Allah segera Mbak :D
Cieee... tapi semoga menang deh hehe
ReplyDeleteaamiin.... makasih Mas :)
Deletesepaket...eh...sepakat mbak. cinta harus memiliki. kalau tak dimiliki jangan dicintai.
ReplyDeletetul itu Mbak.... Toss!
DeleteKita berdoa semoga tidak hanya dipersatukan didunia tetapi juga dipersatukan Oleh Allah SWT di hari kemudian di surga itulah keberhasilan sejati
ReplyDeleteaamiin...aamiin yaa Rabb
Deletewah LDRan ya mak. Hebat ya. kalau suamiku pasti aku disuruh ngikut bareng dia. Mudah2an selalu langgeng ya . kalau sudah ketemu belahan jiwa itu , sudah enak
ReplyDeleteiya Mbak... banyak yang harus dipertimbangkan jika saya dan anak-anak juga harus ikut tinggal di Bali
Deleteaamiin...makasih Mbak :)
Aamiin... Waaah, 15 tahun pernikahan ya Mbak... Semoga semakin sakinah mawaddah warahmah, aamiin... :D
ReplyDeleteBtw Mbak Ninik kelihatan beda tanpa kacamata hitam. hihihi, kebiasaan liat foto berkacamata hitamnya sih, hihihi. Semoga sukses ngontesnya ya Mbaaak!
aamiin....makasih Mbak Yanet :)
Deletehahaha....sebenarnya pengen ganti PP di g+ nya....tapi kok ya gak sempat2 hehehe
aamiinn aamiinn makasihhh :D
Wahhhh, sama dunk kita LDR an :D
ReplyDeleteTos Mbak :D
Deletedalam kehidupan bersama sebagai suami istri ada baiknya kita saling percaya, mau memberi dengan keikhlasan, jujur dalam perbuatan danperkataan, dan yakin dalam menjalani. intinya semua harus dijalanai bersama dengan rasa percaya dan mau berkorban untuk kebahagiaan yang lebih baik...
ReplyDeletesip....saling menjaga kepercayaan, itu yang paling penting :)
Deletewah mb ni menguras aer mata dan emosi, hihiii :)
ReplyDeletehihihihi....semoga suka yaa bacanya :)
DeleteAlhamdulillah ya mbak mendapat suami yang setia dan selalu sayang ama mbak, kalau saya belum tahu tu istri nganggapnya kayak apa saya ini heeheee
ReplyDeleteAlhamdulillah :)
DeleteIstrinya Mas Ibrahim ya pasti sayang dan cinta setengah mati dung sama Mas.... :)
mengamini doa bagi yg msh jomblo... hiks...
ReplyDeletesemoga samawa mbak... :))
aamiin...makasih yaa :)
DeleteSo sweet banget nih mbak ceritanya:D
ReplyDeletecie cie.....
Deletemakasih ya :)
Sweet banget, Mak... Aku baru tahu arti garwo dlm bahasa Jawa itu, ternyata soulmate yaa... Bersyukurlah sudah dikaruniai cinta sejati dari suami :)
ReplyDeleteiya mbak itu filosofi Jawa...... :)
Deleteselalu bersyukur Mbak...dan akan menjaga kepercayaan itu sebaik-baiknya
iya mbak itu filosofi Jawa...... :)
Deleteselalu bersyukur Mbak...dan akan menjaga kepercayaan itu sebaik-baiknya
Awww so sweeet.. In Shaa Allah langgeng terus ya, Mbak.. :3
ReplyDeleteaamiinnn...makasih mbak Beb....:)
Deleteduh saya belum punya istri nih, alias masih single belum punya belahan jiwa yang syah, lagi cari cari nich budhe ninik :D
ReplyDeletesilahkan mencari, berdoa dan jangan lupa memantaskan diri ya, Keponakan :D
Deleteaku juga sayang ama belahan jiwaku mbak ninik :)
ReplyDeletesudah pasti dong Mbak Dwi.... :D
Deletesemoga langgeng yaa.... :)
SUka banget ini ... jadi ikutan melow ...
ReplyDeleteMakasih ya sudah berbagi kebahagiaan tentang belahan jiwa.
Terima kasih juga sudah berpartisipasi ...
ditunggu pengumumannya ya...
makasiih....semoga berkenan yaa :)
DeleteSumpah so sweet banget "Tidak ada pengorbanan melainkan kewajiban seorang suami dan ayah" #Dalembanget
ReplyDeleteMakasih Mas Toro .... bisa diingat2 untuk bekal nanti yaa...hehehehe
DeleteAdoohhh,, jadi pengin cepet-cepet menafkahi anak orang~
ReplyDeletesemangat2.... saya doain semoga secepatnya yaa :)
Deletebtw saya gak bisa komen di web Mas Arie, dibilang IP Address milik saya masuk di SPAM :(
semoga menang. Dan, semoga langgeng selalu :)
ReplyDeleteaamiin makasih Mbak :)
Deletembakkk minta alamatnya, ini terpilih, saya tunggu di lapak pengumuman sejak beberapa hari lalu :D sekalian sama nomor hape ya ...
ReplyDeleteiyaa makasih ya Mbak Rina :)
Delete"Menurut saya, cinta harus dan wajib memiliki.
ReplyDeleteMeskipun banyak yang bilang, cinta itu tidak harus memiliki, saya tetap berpegang teguh pada prinsip bahwa cinta harus memiliki" . keren bgt mbak, saya juga memiliki prinsip yang sama seperti itu , kalo cinta ya harus memiliki tapi harus yang halal seperti suami .
cinta yang saling memiliki itu memang cinta suami istri mbak Rey, karena memang sudah halal di mata Allah SWT :)
DeleteKorban lahir bathin ya Mak, kalo nggak mau berkorban, nggak usah berumah tangga. Untungnya semua jadi ibadah yaa... jadi nggak pegel hati , hehe :)
ReplyDeleteromantisme dalam rumah tangga...
ReplyDeleteits about balance
MANTAP GAN ARTIKELNYA
ReplyDelete